Posts

Showing posts from 2019

kenikmatan yang tak nikmat

hah? emang ada ya kenikmatan yang tak nikmat??? eheheh sek mau nggarap skripsi n tugas dulu saat baca Al Quran baru berapa detik, rasanya udah ngantuk bosen di samping ada hape pen buka hape saat shalat pengen segera selesai atau keinget yang lainnya saat bisa kuliah di kampus favorit tapi belajar seakan tak ada wujudnya mungkin seperti saat kita sakit lalu dikasih eskrim.. sebuah kenikmatan bukan eskrim tu? jelas.. tapi tak jadi nikmat bila penikmatnya sedang sakit. dan mungkin begitulah gambaran kalau seorang muslim, udah dikasih Al Quran buat dibaca dan dijadikan petunjuk hidupnya, eh malah nolak? yaitu mungkin namanya sakit juga wkwkkw huhuhuhu lagi ada virus apa bakteri yang menjangkiti pasti :(

pertolongan Allah

Image
kayak mau cerita kisah ditolong Allah aja.. wkwk gaa, genre blog ku kurang lebih adalah persoalan yang sering menjadi fenomena pada diri sendiri. jika beberapa postingan ke belakang aku sering membahas tentang ikhtiar bagaimana menjadi pribadi yang ini itu. nah tapii gak cukup sampai di situ saja. itu sih okee, cuman ada beberapa hal yang menjadi tonggak keberhasilan. karena jatuhnya sama saja jika hanya mengandalkan diri sendiri, semacam pengen diriku yang begini dan begitu.. Alhamdulillah kemarin siang Allah izinkan hamba ini untuk hadir ke majelisnya Mba Faiza. hehe lagi-lagi beliao, hmmm keren bat sih. ntar kapan-kapan kita bahas tentang beliau kali ya? wqwq eh jangannn nanti malah bikin dosa berjamaah :(( okeee back to the topic. sebagai salah satu rangkaian dari agenda MQMM #2, wah apa pula ini, wah kalo gini nanti aku jadi harus cerita banyak ya? hmmm ya bole sii nanti kita cerita tentang MQMM #2 ini, ntah kapan. aku lagi moodnya bahas yang pen aku bahas aja. sbeen

fight against yourself

akhir-akhir ini sering Allah arahkan mata ini melihat pedihnya warga Syiria maupun Gaza yang berdarah-darah di mukanya atau seketika meninggal dunia sebab kebiadaban zionis. ketika melihat, hanya bisa terus beristighfar... Ya Allah betapa diri ini amat kufur terhadap nikmatmu.. tak perlu jauh-jauh ke luar negeri, di negeri sendiri pun berita terus saja ada.semisal, berita ada granat di suatu daerah, penembakan apa, kebakaran, korban kekerasan, dll tak hanya itu, harusnya aku yang ditakdirkan belajar di ilmu keperawatan pun seyogyanya semangat itu nggak bakalan turun. ya bolehlah turun dikit, tapi dikit aja dan gausah lama-lama. nah trus aku yang di sini, yang hidup enaq enaq aja, bisa apa? tidak lain dan tidak bukan juga sehari-hari adanya ngurusin diri sendiri. sebagai contoh, tahajud, shalat, hafalan, kuliah, kajian, dll buat siapa sih emang kalau bukan buat diri sendiri? porsi untuk orang lain juga nggak banyak. begitu kerasnya melawan diri sendiri, yang mana terlihat dari dar

capek lelah, bismillah hijrah

pada akhirnya saya merasa pada titik jenuh atas hidup ini. jenuh karena jenuh hidup dan ingin mati saja. justru saya jenuh dengan pikiran saya sendiri ini. entah sebab apa.. atau istighfar saya yang masih belum bisa menutup noda-noda dosa itu, entah doa siapa yang mendoakan saya dapat hidayah, entah saya pernah nolong orang, entah tulisan, perbuatan, atau akhlak siapa yang membuat hidayah itu lama-lama mengikis noda dosa dalam diri saya. yap, jika diibaratkan dosa itu setebal kerak lumut, rasanya istighfar dan doa itu yang mengerok lumut sehingga lama-lama lumut itu hilang. mungkin sebagian besar orang akan memandang saya sudah tersibukkan dengan banyak kebaikan. ya gimana engga, kerjaannya di asrama buat belajar agama, di kampus belajar kuliah, di organisasi pun dakwah. nikmat banget kan? iya bangets. sebagaimana orang bilang, kadang kita mengeluhkan apa yang orang inginkan. misal saya ngeluh karena capek di asrama, padahal ada sekian banyak orang yang pengen bisa masuk asrama tapi

lelah sia-sia

bismillah wkwkw mau cerita di sini ajalah jadi hari ini aku menemukan sebuah ayat terakhir yang tadi pagi aku setorkan ke musyrifah. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ  Arti: Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. Referensi: https://tafsirweb.com/10816-surat-al-hasyr-ayat-18.html abis itu aku buka ig seseorang akhwat. kadang aku sengaja search ig orang untuk tau apa hikmah yang  bisa aku petik. alhamdulillah  gasia sia sih buka ig beliau. ignya cuma ada dua postingan. salah satu postingannya menyadarkanku tentang kesia-siaan. kontennya tentang kenapa beliau baru buat ig? pertama, beliau belum tangguh untuk menahan nafsu pribadi. yap, dari kalimat ini r

berani berproses

huft huft.. di dunia emang capek ya. ahaha kan tempat kita yang sebenarnya di akhirat nanti, tempat ternyaman tuk istirahat. kalau di dunia terasa capek.. wajar aja. kata orang, manusiawi itu mah.  pun yang namanya berjuang, pasti ada tantangan, melelahkan, bahkan pengen menyerah n mundur aja. weeehhh prolognya udah curcol aja ni -_- ko bisa gitu si? okeoke aku mau cerita lifejourney my new life di asrama *berat mau ngetik nih* Rumah Quran singkat aja dulu ya... mau ngerjain yang lain juga nih pake pendekatan 24 jam.. idealnya kita diharuskan bangun jam 2.30 tuk persiapan qiyamul lail. bagus lagi kalau mandi dulu, udah rapi nan cantik gitu. nah abis itu tahajudlah setengah juz plus witir. namun, pada kenyataannya, biasanya kami bangun jam 3 (maklumlah, tidur paling jam 12an wkwk). bangun kemudian wudlu.. cuss shalat tahajud. biasanya sih shlata 2 rakaat aja, tapi dalam bacaan surat pendek itu per rakaat kebagian seperempat juz. keren yak.. iya aku aja berekspektasi nggak sa

wacana be better

setelah kurenung-renungkan.. ternyata salah satu penyebab mengapa hatiku merasa hampa, hidupku merasa kesepian, tak ada ruang untukku.. adalah kurangnya kebiasaan menulisku yang dulu menjadi bagian hidupku. dulu kalau aku lagi sebel, marah, seneng, sedih, bahagia, yaa aku menuangkannya ke dalam buku diary kesayangan. setelah kusadari, ternyata menulis adalah healing yang cukup efektif untuk menjadi wadah pikiran-pikiran yang amburadul. maka, bismillah... aku ingin menumbuhkan lagi semnagat menulisku yang dulu setelah sekian lama hibernasi. pun kalau dipikir sebenarnya menulis akan menjadi kenangan brharga di suatu hari nanti. karena di mana memangnya kita bisa menyaksikan setiap langkah hidup kita kalau bukan menulis? bagaimana aku bisa bercerita tentang bertumbuhnya aku di masa lalu tanpa menulis? toh.. kalau mau minta rekaman video atau cctv ku ke malaikat Raqib ATid gamungkin juga,, hahahahihihihi fyi, hari ini adalah H-2 pelaksanaan ujian blok CBT 4.2, disaster tapi aku belum b

unwell organized

hmmm... yah mungkin ini semua adalah cobaanku saat harus mengurus banyak hal tapi aku sendiri lama-lama pusing dan gakuat liatnya. ujung-ujungnya mual merasa sendiri? pasti. tapi ternyata buanyak sekali mas mbak yang baik hati ngasih nasehat ke aku secara tidak langsung. jadi yah mungkin merasa sendiri itu hanyalah perasaanku saja. kira-kira dalam 24 jam ada sekian banyak to do list,  lalu sampai hanya tersisa waktu 8 jam, apa yang mau kamu lakukan? maafin diri lagi, maafin diri lagi.. yang tadi tidak serius memanfaatkan waktu. yang ingin jadi ornag yang lebih baik tapi hanyalah wacana belaka. meski begitu memang step pertama adalah maafin diri sendiri, coba berdamai dan memeluk kekurangan diri. lalu buat kesepakatan untuk berjalan bersama saling menguatkan. hey, potensi dan kelebihan! rangkul si kelemahan sampai ia tak terasa lemah lagi. pun aku juga minta tolong pada kelemahan agar jangan sampai si kelebihan lalai hakikat siapa dirinya sebenarnya, hamba Allah saja. jadi ma

mencari arti qawy

tidak dipungkiri dalam dunia dakwah pasti akan ditemui berbagai masalah, tantangan rintangan, dan hambatan yang menguji seorang kader dakwah. meski tak terlihat secara kasat mata, ternyata ada banyak dentuman bom yang menyerang pikiran , perasaan, dan kesehatan kader dakwah hingga akhirnya meledak di dalam benaknya. lalu apa yang terjadi? satu per satu para kader itu mundur teratur. memilih jalan yang mereka anggap itu bisa membuat hidupnya lebih baik. kenapa? bagi orang yang paham tentang dakwah pasti tahu.. jalan ini tidak semulus jalan tol bebas hambatan. jalan ini mungkin bisa diibaratkan seperti jalan yg belum diaspal, isinya bebatuan, jalannya harus pelaaan bgt, di badan rasanya juga sakit semua, kalau mau banteran kemungkinan besar akan jatuh. udah gitu, gaada lampu di kanan-kiri jalan, siapa tau ada macan tibatiba menerkam, atau ada ular melintas di hadapan. kalau gitu, kira-kira kamu bakal meneruskan perjalanan sampai bertemu dengan tujuan akhir atau memilih balik mundur saja,

merapikan hidup

pernah nggak sih, merasa buthek? bingung mau ngapain, padahal banyak yang harus dikerjain. kata orang, yaudah tinggal kerjain satu per satu. tapi, bagi saya sendiri malah hal seperti ini bikin stuck, dan malah nggak ngapa-ngapain. asalnya jam 11.30 janjian mau bimbingan skripsi,, cuman kok nggak ada kabar si dosennya. setelah dari ceramah tentang psikologi tadi saya jadi menyimpulkan kalau ternyata emang dosen itu bisa jadi stresor tersendiri yaaa. mana habis itu saya barusan bikin status, kalau stres itu nggak selamanya buruk. stres yang bisa memicu kita melakukan sesuatu yang lebih baik dinamakan eustres, begitu pun sebaliknya yang dinamakan distres. ehw malah 1,5 jam ini saya pusing dah tibatiba.. buthek! akhirnya cari motivasi di platform chibird di tumblr.. dapetlah sedikit insight tentang self esteem dan menanggulangi stres. jadi... mungkin kita kadang perlu menepi sejenak untuk sekadar merapikan hidup. memilah mana yang baik dan buruk, yang sudah benar dan mana yang masih s

prolog 14 hari

hello world! aha... maapkeun udah lama nggak nulis di sini padahal niat awalnya pada sebelum nyampe negara orang, bertekad bakalan rajin nulis setiap hari-hariku di negeri orang. hmm.. yasudahlah, ntar direcall lagi kemarin dapet pengalaman apa aja. beneran deh, 6 hari ini mendapatkan pengalaman yang belum pernah aku bayangkan sebelumnya. mungkin dulunya cuma mimpi bisa nyampe naik pesawat dan hidup di negeri orang. yash! alhamdulillah setelah sekian lama perjuangan.. dan menanti waktunya tiba, kini saya da teman-teman sudah berada di negeri gajah, Thailand. lho lho lho kok bisa? agenda apa? euy euy.. sabar. nanti bakalan saya tulis kok cerita dari awal mula perjuangan mendapatkan kesempatan ini. nah di tulisan kali ini mau nulis sedikit sih, semacam prolog .. karena masih ada hal yang lebih butuh pemikiran nan dalam haha. yakni skripsi. mungkin nanti malam aja kalau untuk hal-hal yang ga perlu pemikiran keras macem nulis blog ini. syap syap Alhamdulillah.. hari ini memasuki

misuh

1,5 jam yang lalu saya mendapatkan pelajaran tentang misuh. padahal tadinya mau ngerjain skripsi fokus. hm dasar! bismillah, semoga waktunya berkah. karena percumah, mau jadi sarjana, shalat terus, hafal quran, tahajud tapi suka misuh/mengumpat. dosanya lebih hina dina daripada zina. ikhlasin ya? :) grant my self hehhe

siswa teladan

ceritanya ini mau mengambil pelajaran di masa lalu. kan katanya, kalau mau membuat diri lebih baik itu bukan membandingkan diri sendiri dengan orang lain, tapi bandingkanlah dirimu saat ini dengan dirimu di masa lalu. ceileh bijak tenan aku kocak banget sih pagi ini, udah beberapa hari yang lalu dibilangin kalau harus presentasi dan review ke dosen etapi aku malah gak ngecek secara detail. trus yah malu sekali ketika teman tau aku nggak aware soal ini. yap,, buat pembelajaran aja ke depannya, jan sampe lupa memerhatikan sesuatu yang penting padahal masih ada waktu buat sekadar liat sesuatu yang nggak aham (penting). dari 8 siswa yang harus presentasi, yang mana dijadwalkan jam 10 mulai, 4 dosen udah bersiap, eh kitanya yang dateng baru berempat. baru jam 10 lebih lebih fullteam. gimana dong kalau gini? hmm sepertinya kultur jam karet sudah mendarah daging di seluruh umat indonesia. lanjutnya, kami diminta presentasi, siapapun boleh maju.. tapi kita juga nggak segera maju tuh

passion

dulu suka bingung dan bertanya-tanya tentang, apasih sebenarnya passion saya? sekian waktu berlalu, tak kunjung menemukan jawabn juga. sampai bertanya pada kakak kelas, tanya mereka yang passion sekali di bidangnya.. lalu, masuk keperawatan UGM passion nggak? nah ini, gak tau saya. sewaktu pendaftaran kuliah dulu, snmptn sengaja pilih satu doang, gizi kesehatan UGM. eh ternyata, takdir berkehendak lain. okelaaa. suka aja gitu sama gizi akhirnya nyobalah sbmptn, pilihan pertama tetap gizkes ugm, kdua baru keperawatan ugm dan ketiganya gizi undip. ha, betapa saya pengen sekali masuk jurusan gizi. Alhamdulillah , 3 tahun sudah saya menjalani perkuliahan di world class university alias ugm ini. tentu banyak nano-nano jungkir balik selama kuliah. seorang saya yang sekian tahun tumbuh di lingkungan yang bisa dibilang kurang mendukung, membuat saya harus pintar-pintar membawa diri dan mencari ajti diri. sbeenarnya saya siapa sih? suka heran aja sama teman-teman yang kelihatannya pa

kangen mak,e

siapa itu mak.e? mak.e, panggilan saya pada nenek saya dari garis keturunan ibu. tiap kali mendengar kata mak.e, hati ini rasanya bergetar dan teriris. mengapa? tatkala ingat ... pas lagi nyapu di asrama, nyuci piring, nyuci baju, beres-beres kamar, bahkan saat menengadahkan tangan kepada Allah sehabis shalat, seorang perempuan yang kini tlah beranjak dewasa slalu ingat mak.e betapa sering lalainya diri ini terhadap mak.e. ghiroh perjuangan yang seakan habis sehingga menyianyiakan kesempatan dan tak ada perjuangan maksimal di dalamnya. mak.e adalah nenek yang mengasuh dan mengurus diriku tumbuh berkembang dari sejak bayi hingga usia 17 tahun. memang, dulu tak ada yang mengajarkan apa itu aqidah, birrul walidain, ngaji, dan balasan-balasan Allah terhadap anak yang membangkan orang tuanya. mak.e dan sekian banyak nenek yang ku kenal di tempat ku, termasuk orang-orang yang rajin. saat bangun tidur, bergegas ke kamar mandi dan berwudlu lalu bersimpuh di atas sajadah. saat 20 meni

Trip to Piyungan

tak ada angin tak ada hujan. Telinga kam mulai terbiasa mendengar kabar kelas mendadak! yah itulah yang harus dibiasakan bagi santri DS. Sebenarnya H-1 tidak tergolong mendadak sih, tapi lumayan juga bagi yang sudah beragenda, mau tidak mau izin. Sayang, kan? :) Kabar kalau esok pagi kita akan pergi sudah di kabari pada kelas malam. Saya lupa malam itu malam ke berapa Ramadhan, tepatnya pada tanggal 19 Mei 2019. besok pagi harus sudah siap pergi. Pagi pun tiba, dan kelas pagi kami temui lagi. Kakak Pemandu sedikit memberi arahan tentang kepergian kita kali ini. Keberangkatan didasarkan pada kelompok keluarga. Ah apa itu kelompok keluarga? nanti saja ya saya tak bikin postingan tentang itu. sekarang, terima dulu aja. Misal, kelompok 1 dan 2 ke rumah singgah, kel 3 dan 4 ke mana, dan kel 5-8 kemana. nah saya termasuk di kelompok 7. Namanya keluarga Dapur Shalihat. haha, aneh bukan? oke kapan-kapan tagih aja suruh saya cerita. Kelas malam dan kelas pagi tidak memberi tahu te

sedentary life style

mirip kayak termostat aja, adem panas. wkwk tidak terlalu banyak gerak, saat bakteri sedang menjangkiti begini sekian hari lebih banyak mencari inspirasi, kalau ada hikmahnya coba ditulis ulang dengan bahasa sendiri.. saat sudah pada meninggal dunia, hidup memang terasa hampa biasanya bisa ketawa bahkan sebel sekarang lebih hambar rasanya ah, mungkin aing terlalu banyak memikirkan hal yang gak terlalu penting tuk dipikir.. ternyata, sedentary life style itu gak enak ya. tapi merasakan, kenapa banyak orang sering terkalahkannoleh tubuh yang malas. usia yang tak lagi muda, menuju dewasa ujiannya adalah mampu menghadapi setiap cobaan hidup, mau ditempa, dan berproses meskipun begitu, ada saatnya semangat berjuang itu mengalami fluktuasi drastis, minus apalagi, tak ada yang memaksa untuk banyak bergerak jadi bersyukurlah ketika ortu kalian suka ngatur dan nyuruh atau meneladankan sesuatu ketika tidak pun, harus sekreatif mungkin menjalani hidup ini kalau

Al Quran dan Bulan Ramadhan

speaker : Mas satria  place : Istiqomah Mosque, Karanggayam Saturday, 25 May 2019 Umat terbelakang karena jauh dari Al Quran. Hal-hal yang bersifat materi, membuat orang berfikir, padahal kesuksesan hanya berasal dari Al Quran Zaman sekarang : Al Quran belum menjadi panduan utamanya. Kita lihat populasi umat manusia, berapa persen umat muslim yang mengenakan hijab? Kalau dipresentase tidak akan banyak. Berapa persen orang yang mau baca Quran? Dibandingkan orang yang tidak mau baca Quran. Sebagai seorang manusia, bahwa Quran sbg pedoman hidup. Jadikan ramadhan sbg momentum. Misal, tibatiba orang datang ke masjid, tilawah di pojokan, namun orang bersemangat baca Quran hanya saat Ramadhan saja. Sangat sedikit orang yang mau istiqomah dari awal sampai akhir bersama ramadhan. Sangat berkebalikan sama ulama, manakala mereka sudah mendekati 10 hari terakhir sudah mulai berancang-ancang, mengencangkan ikat pinggangnya. Menangisi bukan target tilawah tidak tercapai ata