Posts

Showing posts from December, 2015

Just realized :3

Wednesday | 23/12/15 Now, I’ve got many words. Not rarely, I didn’t know what’s the native meaning. It seems as ‘yeah I understand’. But, if you ask me what’s the meaning of those words? My answer would be, i just forget. You may open your dictionary. Like that. Im not really sure that I can explain about the precise definitions. Hereafter, i realized that when I was in elementary and junior high school, my teacher often give us (the students) some tasks to memorizing definiton of the word. You know, unimportant word like norm, discrimination, etc. (forget for examples). Actually memorizing in the past is very useful for current term. Is not just memorizing to got a good mark, but its about to make new understanding in our brain. Yups, i just realized :3 no vain for every science we got.

be yourself :)

Image
" apa yang dikatakan oleh orang tentangmu, tidak mendeskripsikan siapa kamu, tapi mendeskripsikan siapa yang mengatakan .", kata-kata dari salah seorang temanku yang bisa dibilang cukup jenius. itulah esensi be yourself . meskipun begitu, kita masih perlu masukan-masukan dan kritikan dari orang lain demi kebaikan kita. ya, sekalipun kritikan itu sangat menyakitkan, meski perih menusuk kalbu. tidak apa, anggap saja itu adalah obat yang mujarab. yang namanya obat pasti pahit mana ada obat manis , kita harus meneguk demi kesembuhan kita. makna tersirat dari ucapan temanku yang lain juga aku tangkap. dia seorang perempuan yang mahir ber- public speaking . ia orang yang PD saja, di manapun, kapanpun. aku kagum. kagumku berlanjut kepo. haha. dia banyak bercerita kepadaku. nah, dari sekian banyak hal yang dia ceritakan, kesimpulannya adalah dia (menurutku) anak yang applying quote di atas. hihi. karena menurutku, konsep ber public speaking adalah jangan mempedulikan or

.....

now.. not really bright noon. noon-sun. a half of cloudy. and I stay here, alone. it's just my first time to writing on the my own blog by online. but it's my second time to using english in my text. such of hope, i can use english rule correctly.

A Mirror to Success #Part 1

Kenapa tulisan ini berjudul “A Mirror to Success” ? Mirror, artinya cermin. Cermin adalah benda yang paling sering digunakan untuk melihat diri kita sendiri. Ketika kita hendak bepergian, seringkali kita meluangkan waktu untuk sekadar menengok penampilan kita di hadapan cermin. Pun orang-orang acapkali mengisyaratkan istilah ngaca (bercermin) agar mereka mampu melihat apa kesalahan yang diperbuat oleh yang dimaksud. Jadi maksud mirror di sini merujuk pada ‘melihat diri sendiri’ dan mengoreksi hal-hal yang perlu dibenahi. Manusia itu ibarat lantailah, tiap hari pasti ada yang harus dibersihkan. Seakalipun kelihatannya bersih. Mandi pun harus tiap hari. Karena tiap hari sel-sel kita beregenerasi dan digantikan oleh sel-sel yang baru, maka akan timbul sel-sel mati. Tidak terkecuali dengan apa yang dicita-citakan oleh setiap insan, kesuksesan. Siapapun jikalau ditanya, ‘siapa yang pengen sukses?’, sudah tentu semua orang akan mengangkat jemarinya, bahkan sampai kaki pun rela i

ngook .-.

Ini aku nulis terinspirasi dari blog yang baru saja aku baca. Entah kenapa ya, kalo habis baca sesuatu chemistry buat nulis tu muncul dengan sendirinya. Yaudah deh... nulis aja. Kan sayang kalo ada sederet ide nggak dituangkan. :)   Well , hari ini hari Jumat. Kuingat-ingat sejak kemarin kalo hari ini ada senam buat anak kelas duabelas. Udah benar-benar aku persiapkan dengan matang biar nggak telat esok harinya. Abis sholat Subuh, aku merasa tenang-tenang saja. Karena setelah kulihat-lihat jadwal hari ini nggak ada pe-er. *ketauan belajar kalo ada PR*, ya gitu. Tapi kali ini badanku kurang mendukung. Semalaman kepala terasa panas. Feeling ku ini gejala batuk pilek. Apalagi kemarin aku udah berprasangka gitu, tak tambahin minum susu dengan sedikit es. Haaahh nikmat deh. Jadi, agak males buat baca-baca :D Jam 5! Aku baru masukin buku ke dalam tas. Pas buka-buka catatan... hah :O ada PR kimia soal Ksp. What! Ini jam 5, selesai nggak yaaa.. ah langsung kerjain aja. Harus n

MIMPI

Siapa yang tidak pernah bermimpi? Semua orang pasti pernah, meskipun hanya mimpi tidur. Gue termasuk di dalamnya. gue dan elo adalah pemimpi. Tapi, antara gue dan elo pasti juga memiliki sederet mimpi yang berbeda. Ah, tapi gue males bahas mimpiku dan mimpimu, ntar baper aaaaah :’3 Oke, formal saja. Kalau saya teringat dengan apa yang telah saya tulis, rasanya tertohok sekali. Bukan hitam di atas putih, tapi putih di atas hitam. Di situ saya menuliskan, “bermimpilah”. Sudah jelas sekali, bukan? Saya menyuruh pembaca tulisan saya tersebut untuk bermimpi. Terlebih, saya menuliskannya di annual book . Siapapun akan mengetahui. Siapapun. Tersirat makna yang tak kasat mata, agar setiap orang di dunia ini berani bermimpi dan jangan lupa untuk mewujudkannya. Mimpi di sini bukan sembarang mimpi, namun mimpi yang mampu menginspirasi orang lain untuk bermimpi lebih, dan lebih. Tapi kok, kalau dirasa-rasakan, jika direnungkan kembali, sebenarnya saya belum pantas menuliskan kata itu. M

memilah atau memilih

Anak SMA, pasti jikalau dikaitkan dengan masalah kedewasaan jelas lebih dewasa dari anak SMP. Apalagi kalau sudah menginjak usia sweet 17th. Secara tidak sadar, kedewasaan itu akan melingkupi diri kita. Entah ya, inikah yang saya rasa disebut proses kedewasaan? Benar, saya sudah berusia 17 tahun. Di akhir semster lima ini syaa mendapat semacam cambukan keras bagi hidup saya. Di mana membuat saya jadi bergumam, saya harus lebih dewasa lagi, saya harus lebih bisa, saya bukan lagi anak kecil. Rentetan peristiwa di smester lima ini cukup membuat saya kenyang untuk lebih bersabar dan menyadari betapa bodohnya diri ini. Terkadang saya amat benci dengan diri sendiri. Kenapa tadi saya melakukan ini itu. Kenapa saya masih bak kekanak-kanakan. Kenpaa saya tidak diam saja. Hingga pada ujungnya saya meratapi kebodohan saya di sepanjang jalan. Almisal, saya dapet nilai jelek pas ulangan. Kemudia saya bersedih, murung, iri dengan teman yang mendapat lebih. Ah, bodoh. Kenapa saya tidak diam

bad in english

Hari ini sepertinya titik nol dalam dunia inggrisku muncul. Bagaimana tidak? Nilai yang menjadi ukuran dari kemampuan yang dinyatakan dengan angka itu sontak membuatku tertohok. Sebenarnya ya masih sepatutnya bersyukur karena bukan termasuk nilai terburukku dalam bidang inggris. Tapi mungkin aja kali ini lebih bisa menyadarkan aku setelah bebarapa hari kebanyakan nggersula alus dihadapan orang-orang yang mungkin mereka tidak sadar atas kebodohanku tersebut. Sebagai orang normal, kalau punya problem dan sederet challange harusnya dicari di mana letak tinta merah, bukan membeberkan tanpa arti jelas terkait pena yang telah tertulis. Tapi kalau dipikir-pikir pembeberan tersebut juga termasuk sebuah ‘usaha’ yang nggak bisa dipandang sebelah mata. Karena bisa saja melalui hal itu kita semakin mendapatkan dan mengumpulkan catatan-catatan yang harus diperbaiki.                 Kegagalanku dalam bidang bahasa inggris tidak sedikit, malah banyak sekali. Dan sesunggunya aku tidak