fight against yourself

akhir-akhir ini sering Allah arahkan mata ini melihat pedihnya warga Syiria maupun Gaza yang berdarah-darah di mukanya atau seketika meninggal dunia sebab kebiadaban zionis.
ketika melihat, hanya bisa terus beristighfar... Ya Allah betapa diri ini amat kufur terhadap nikmatmu..

tak perlu jauh-jauh ke luar negeri, di negeri sendiri pun berita terus saja ada.semisal, berita ada granat di suatu daerah, penembakan apa, kebakaran, korban kekerasan, dll
tak hanya itu, harusnya aku yang ditakdirkan belajar di ilmu keperawatan pun seyogyanya semangat itu nggak bakalan turun. ya bolehlah turun dikit, tapi dikit aja dan gausah lama-lama.

nah trus aku yang di sini, yang hidup enaq enaq aja, bisa apa? tidak lain dan tidak bukan juga sehari-hari adanya ngurusin diri sendiri. sebagai contoh, tahajud, shalat, hafalan, kuliah, kajian, dll buat siapa sih emang kalau bukan buat diri sendiri? porsi untuk orang lain juga nggak banyak. begitu kerasnya melawan diri sendiri, yang mana terlihat dari dari masih saja berkutat dengan diri sendiri. emang sudah berapa banyak kontribusiku untuk orang lain? untuk dunia? jika diminta buat ngurus kepanitiaan skala kecil aja masih suka ngeluh, disuruh rapat mageran, yah intinya nggak serius dan asal-asalan. urusan kita apa sih emang? kalaupun kuliah, skripsi, tugas-tugas terasa melelahkan dan berat, emang itu semua buat siapa? toh orang tua sekalipun yang ngebiayain hidup nggak bakalan minta diajarin materi kuliah. skripsi, buat siapa juga sih capek-capek ngerjain skripsi kalau bukan aslinya akan kembali ke diri sendiri?dosen pembimbing pun nggak butuh skripsi kita. begitupun orang yang nantinya mungkin akan ngeliat skripsi kita, paling juga bisa dihitung jari. iya, sama urusan diri sendiri aja nggak kelar-kelar. padahal kalau kita mau berpikir... masiiih buanyak sekali uluran tangan umat ini. terutama kita ini yang lebih beruntung daripada orang-orang yang menderita di luar sana. bersyukur saja tidak apalagi memberi banyak manfaat?

eitttsss refleksi ini bukan untuk menyalahkan diri sendiri ya, cuman ingin membesarkan pikiran saja. bahwa kita haruslah bersegera. ujian hidup yang kita alami tak sepedih orang di luar sana.
miris aja .. setiap berangkat kuliah naik motor, di pinggir jalan atau di trotoar, ada bapak-bapak atau ibu-ibu yang tiduran di trotoar, kadang juga bawa anak kecil. mungkin aja kita paginya merasa trenyuh dan tersentuh, tapi entah nanti di siang harinya, bisa jadi ndak ada lagi rasa-rasa itu.

tentang kekurang bersyukuran kita yakni tentang kewasting-time an kita. nggak kerasa waktu udah sejam main ig, wasap, line, mainan di hape lainnya. ngerasanya berfaedah tapi sesungguhnya ada yang lebih penting dan urgent buat kita lakuin. maka kita juga kudu tau tentang kaedah al aham minal muhim yakni mementingkan yang lebih penting di atas yang penting.


sebab, musuh terbesar adalah diri kita sendiri. bukan musuh yang akan menembak diri kita, tapi diri kitalah yang mudah terpengaruh denagn bisikan setan.

ya Allah semoga aku tidak kaburo maqtan :(

andai yah kalau waktu bisa kita beli dengan uang seperti ketika pengen menikmati eskrim terlezat..
pernah baca quote di ig... kalau hafalan yang hilang itu bisa diulangi lagi tapi kalau waktu yang hilanhg ia takkan kembali lagi. maka tentu ini jadi reminder paling keras, bahwa semakin hari semkain berkuranglah jatah usia kita untuk menmabah pundi-pundi amal. seperti ketika main game, ketika durasi yang tersedia sudah habis sedangkan poin poin baru sedikit yang kita dapet karena kekuranglincahan kita dalam bermain game, game over lah sudah..


nah nah tadi dapet wejangan di grup mqmm begini:

ada hal penting yang perlu kita bahaas sebeluum pada akhirnya nt teman2 masuk ke halaqah masing-masing :')

tentang apakah itu? tentaang amunisi yang perlu kita siapkan sebelum ke medan perang... medan perang? yaap, hidup itu ibarat perang. Apalgi sesiapa yang ingin dekat dengan Alquran, betapa perlunya kita menyadari bahwaaaa niat dan keinginan ini begitu amat dibenci oleh musuh kehidupan.

Saat ingin baca quran, tetiba  ngantuk. ketika pegang HP, eeeh melek lagi. Giliran tilawah, kerjaannya ngitungin halaman sisaaa. Ketika akan sholat tahajjud, ngantuknya luar biasa. Tapi ketika terbangun demi tugas kuliah, kaget dan langsung melompat menuju laptop. Mau datang halaqh, eh hujaan, jadi mager..

Naah, ini seperti fenomena biasa. Tapi Subhanallah, aslinya ini adalah beberapa bentuk "kekalahan kita"di medan perang.. Kalah dengan hawa nafsu yang mencintai "sikap leha-leha:.. kalah dari bujukan syaithan yang mengajak kepada kemaksiatan

maka betapa pentingnya kita belajar untuk mengenali medan perangnya, mengenali siapa kawan siapa lawan...

Perjalanan bersama quran ini, bukan sembarang perjalanan. Ia adalah perjalanan istimewa, maka selayaknya, amunisinya tidak biasa saja
(mbak Faiza)


مِنْ حُسْنِ إِسْلاَمِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لاَ يَعْنِيهِ
Di antara kebaikan islam seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat” (HR. Tirmidzi no. 2317, Ibnu Majah no. 3976. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).


Akhi, ukhti, yuk baca tulisan lengkapnya di Rumaysho:
https://rumaysho.com/2322-meninggalkan-hal-yang-tidak-bermanfaat.html

Comments

Popular posts from this blog

Apa itu Vaginismus? Bagaimana islam memandang?

Celengan rindu

Review Film Jakarta Unfair dan opini mengenai permasalahan kemanusiaan di Indonesia