passion

dulu suka bingung dan bertanya-tanya tentang, apasih sebenarnya passion saya?
sekian waktu berlalu, tak kunjung menemukan jawabn juga. sampai bertanya pada kakak kelas, tanya mereka yang passion sekali di bidangnya..

lalu, masuk keperawatan UGM passion nggak?
nah ini, gak tau saya.
sewaktu pendaftaran kuliah dulu, snmptn sengaja pilih satu doang, gizi kesehatan UGM. eh ternyata, takdir berkehendak lain. okelaaa. suka aja gitu sama gizi

akhirnya nyobalah sbmptn, pilihan pertama tetap gizkes ugm, kdua baru keperawatan ugm dan ketiganya gizi undip. ha, betapa saya pengen sekali masuk jurusan gizi.

Alhamdulillah , 3 tahun sudah saya menjalani perkuliahan di world class university alias ugm ini. tentu banyak nano-nano jungkir balik selama kuliah. seorang saya yang sekian tahun tumbuh di lingkungan yang bisa dibilang kurang mendukung, membuat saya harus pintar-pintar membawa diri dan mencari ajti diri. sbeenarnya saya siapa sih?

suka heran aja sama teman-teman yang kelihatannya passion banget sama jurusannya. IPK 4 bulat terus tiap semester. di samping itu, organisasinya juga jalan. haha, berasa saya kuliah gak niat banget. IPK yaa standar lah. malah kadang lebih tekun di organisasi, lebih tanggung jawab sama amanah. setelah masuk ugm ternyata orientasi kuliah miring sekian derajat dan akhirnya membuat akademik saya kurang berkembang jauh daripada dulu pas sd smp sma..
kalau dibilang, sebenernya sneneg-seneng aja sih sama keperawatan. pun ketika merennung, jiwa saya memang di situ, gak suka sainss banget dan nggak suka sosial banget. tapi gatau kenapa suka nolongin orang, gemes kalo ada orang sakit atau perawatan luka yang ga bener, rasanya ada hati yang terketuk saat melihat. sayangnya toh passion itu ga sesederhana rasa suka akan sesuatu. ia juga dibarengi dengan tindakan yang searah sama kesukaan. jadi kalau akademik ga bagus-bagus amat ituu karena nggak passion atau males? haha padahal kan Allah sudah menakdirkan itu menjadi milik kita. lalu kenapa tidak menjalaninya dengan kesungguhan?

setelah saya kuliah dan alhamdulillah Allah takdirkan tinggal di sebuah pondok pesantren deket ugm, insight saya soal hidup ini semakin terbuka lebar. yang tadinya suka berpikiran sempit atau menuhankan sesuatu, kini orientasi itu mulai berubah pada jalan yang benar. yapss kuliah itu tidak melulu soal IPK, atau punya banyak prestasi, atau juga jadi punggawa di organisasi. bukan itu yang dicari!

balik lagi.. kalau ngomongin soal passion means passion dalam jurusan kuliah, tiap orang beda-beda indikatornya. kalau jurusan itu sudah ditakdirkan buat kita, berarti itu yang terbaiklah buat kita. kamunya aja yang terlalu banyak melibatkan perasaaan-perasaan kalau kamu nggak passion di situ. sebenarnya kamu passion kok, cuman masih sering tergoda sama godaan setan aja. maksudnya, orang bilang itu passion nggak sekadar passion lalu tanpa usaha. mereka yang kita lihat IPK nya setinggi langit, kalau njelasin udah kayak dewa di kelas, kebanggaan banyak dosen dan teman, sesungguhnya itu juga atas usaha mereka. mereka menggunakan waktunya untuk giat belajar, nah di saat itu, ada kita yang malah menggunakan waktu dengan sibuk mainan gadget misalnya, hang out sama temen, atau terlalu memprioritaskan organisasi sehingga amanah akademik terkikis ingatannya.

well.. maasalah ini kayaknya  banyak dialami sama sebagian besar mahasiswa. makanya, hanya satu dua orang segelintiran yang bisa tembus kata sukses akademiknya. kalau kita sama-sama makan nasi, sama-sama bisa millih mana yang baik dan buruk, sama-sama bisa denger materi dosen, sama-sama bisa nulis, sama-sama bisa melihat, potensi mana lagi yang kamu cari agar passion? udah diberi banyak modal tuu sama Yang Maha Kuasa. bener juga kalau hidup adalah soal memilih. kalau kita bisa memilih yang baik, lalu kenapa pilih yang buruk?? klau kita bisa belajar, membaca, menulis, berdoa, kenapa nggak milih itu di saat yang sama kita bisa memilih sebaliknya?

pernah baca quotes : orang cerdas kalah sama orang rajin
yassh! kuncinya bukan perkara dia cerdas atau passion sejak dalam kandungan. kita juga cerdas kok, hanya perlu dilatih saja. nah pilihannya, tinggal mau melatih apa enggak nih?

nggak passion. bisa jadi hanya perasaan mu saja.. selagi Allah kasih modal :
- hidup
- waktu
- tenaga
- biaya
- kesehatan
kata passion akan tersemat di dadamu :)

lalu apa aral lintang yang sampai membuat kita seolah nggak passion ?
malas.
iya, cuma satu kata. satu kata yang bisa menghancurkan segalanya. bandingin sama banyak-nya modal yang Allah berikan lawan satu kata doang, masih nggak bisa? hmmm Ya Rabb semoga kita nggak jadi hamba yang kufur akan nikmatnya yaaah
kalau sudah malas, kadang kita terlena aja sama kenikmatan. lupa sama kata syukur atas modal-modal yang Allah titipkan. langkah selanjutnya kita jadi kurang maksain diri. udah tahu hamba Allah yang satu ini punya sifat malas, eh masih aja diturutin. padahal pun kita tahu itu hal yang buruk kadang. satu kunci untuk menepis rasa malas hanyalah dg maksain. maksain diri lurusin niat, maksain motvasi bergerak, maksain ikhlas... maksain mendekat sama Sang Pemberi Modal.
FYI, dulu pas masih jaman maba suka tanya sama mbak-mbak, kenapa ya mbak kok aku malesan orangnya? beliau jawab ya gapapa.. itu emang sifat yang Allah kasih ke manusia. males, nggak bisa diilangin dari diri kita. sampai maut di ujung kerongkongan pun, malas akan terus menemani hidup kita. hmm, trus kenapa Allah kasih kita males? yaa kulluhu khayr, segala sesuatu pasti ada kebaikan di dalamnya. males dibuat gampangnya biar kalo ada kemaksiatan yang datang ke kita, kita on-kan tombol malesnya. trus kita jadi nggak melakukan maksiat deh... alhamdulillah kan punya rasa malas? coba kita rajiin terus, kalau kita diajak berzina, mabuk, nyuri, bohong, yah hancurlah dunia ini gengss. mangkat-mangkat aja pasti...
cuman ya itu tadi.. kita suka nggak pasti menyikapi. lebih tepatnya sebenarnya kita masih belum kenal sama diri sendiri. wah ini materi asrama saya banget dah, recommended buat kalian yang muslimah mau kuliah sambil mencari makna hidup ini.. bahkan materi mengenali diri ini dibahas berhari-hari loh. masyaAllah.. makanya, hal yang utama dalam hidup ini sesungguhnya adalah mengenali diri kita. kenali kalau kamu itu hamba Allah.. bukan hambanya setan atau hambanya dirimu  sendiri yang suka kau turuti perintah dan kemauannya. nice bro!

eh kok jadi promosi pondok? wkwk ~

hal yang sering terjadi pula yaitu nyalahin setan. nah kan malas datangnya dari setan, gimana dong? hmm siapa bilang. buktinya kalau pas Ramadhan kan setan dibelenggu sehingga tidak bisa mnegusik manusia. tapi kenapa kita masih saja malas baca Quran, malas tarawih, dan malas-malas yang lainnya.. kenapa? karena kita sudah terlatih malas selama hidup bertahun-tahun, dilatiha setan. nah nyalahin setan lagi... ya gapapa sih nyalahin, emang tugasnya setan itu nggak sih? sedangkan tugas kita apa? taat kan? trus kalau masih nururtin kemauan setan, berarti yang salah siapa? jawab sendiri :))

iya. semua itu bukan perkara nggak ada waktu karena banyak kesibukan menghantui pikiranmu. bukan. kalau perkara waktu, buktinya sampai saat ini Allah masih beri kamu kesempatan buat baca tulisan ini.. kalau nggak ada waktu bisa jadi kamu sekarang udah berkalang tanah.. gimana?

Pak Ridwan Kamil pernah berpesan pada anaknya, musuh terbesarmu adalah dirimu sendiri.



-- ditulis dalam rangka mereminder diri sendiri biar terletup semangatnya di akhir pejuangan, tinggal 1 tahun kuliahnya :,)

karena katanya, amal seseorang itu dilihat pada akhirnya

Comments

Popular posts from this blog

Celengan rindu

Apa itu Vaginismus? Bagaimana islam memandang?

Review Film Jakarta Unfair dan opini mengenai permasalahan kemanusiaan di Indonesia