Posts

Showing posts from June, 2016

meredam hati

Hati, adalah sesuatu yang mudah sekali terbolak-bali. Kita harus senantiasa awas terhadapnya. Jangan sampai gosong dan jangan biarkan masih terkulai mentah. Kitalah yang mengendalikan. Menjaga hati tidaklah mudah. Membimbingnya juga harus benar-benar hati-hati. Hati adalah sarang yang gampang dibujuki, entah itu sesuatu yang baik atau buruk. Bahkan, hati adalah tempat strategis bagi syetan. Hanya diri kitalah yang bisa menghandlenya. Hati suka lemah atau kuat. Suka rendah atau tinggi. Suka besar suka kecil. Hati pun tak luput dari lingkunhan sekitar tempat ia berada. Memang, sangat sulit sekali meredam hati yang tak tentu. Kita sendiri kadang kewalahan dengan apa yang kita rasa. Kadang kita sok tahu dengan perasaan hati kita, padahal ada yang lebih tahu tentang bagaimana hati kita sebenarnya, yaitu Allah, Sang Pemilik Hati. Hati menciptakan rasa sedih juga bahagia. Sabar juga syukur. Dengki, iri, kagum, cinta, tulus, ikhlas, ridho, dan yang lainnya. Terkadang, hati merupakan sum

ketika ingin bertanya ..

Awalnya, ada gundah dalam jiwa Risau yang kurasa Terasa membelot d ipikiran Hingga akhirnya tak terbendunglah, membuncah Ada segenap tanya dalam jiwa Namun hati ini risau kala ingin bertanya Pantaskah pertanyaan ini kutanyakan Berkualitaskah pertanyaaanku Pentingkah Atau justru menjadi bumerang terhadap diriku sendiri Yang tak lain akan menampakkan siapa diriku sebenarnya Sedewasa apakah diri ini Sesuatu yang mengganjal itu kukeluarkan Bertanyalah aku pada yang berilmu Hah..lega memang rasanya Ketika mampu mengutarakan sesuatu dalam kata-kata Kudapatlah jawaban atas pertanyaanku Senang, mendapati respons atas pertanyaan yang diajukan Namun tak jarang pula evaluasi datang menyapa Yang balik memantul bersama jawaban itu Bagaimana ya pertanyaanku tadi Mutukah Bermanfaatkah Pantaskah dijawab Kadang hati ini berbisik : ah, sebenarnya itu bisa kok dijawab sendiri Tidak perlu ditanyakan Toh aku masih bisa berpikir sampai situ Yahh .... Semoga bermanfaat saja .

Jazaakillaah khoir, NADHI(R)A !!!

Image
Apakah kamu bertanya-tanya, mengapa aku mengurung huruf R pada nama aslinya, N-A-D-H-I-R-A? Jika YA, lanjutkan membaca prolog tulisanku kali ini. TIDAK? Lewatkan saja ! Right now ! wkowko :D Yap, dulu ketika aku masih duduk di bangku menengah pertama, selama dua tahun aku satu kelas dengan seseorang yang selama dua tahun pula termasuk menjadi teman dekatku. Sebenarnya sih, biasa aja pertemanan kita, mungkin karena seringnya frekuensi kami berdekatan akhirnya jadi teman dekat. Loh(?). Lupakan. Tidak hanya si dia aja yang mau menjalin pertemanan dekat denganku, ada dua orang lainnya yang juga teman dekat. Naah, si dia ini namanya dhia, tambah ‘Na’. Catch it? Ye prolognya Cuma gitu doang. Maybe kamu bakal bosen jika sudah mengerti tapi aku jelaskan lagi. Udah bisa membayangkan sendiri kan? Kenapa R nya terkurung? Hehe.. baper teman dekat lama :3                 Nadhia, pake R ini adalah sesosok makhluk manusia yang lahir di bumi, suka bumi. Ceritanya dia lahir di bumi ya

kamu terlambat?

kebiasaan! pyaaarrrr... jangan bilang ini tradisi turun-temurun. Padahal orang-orang tua kita selalu ngajarin gasik . Gasik dalam segala hal. Bahkan, kadang mereka takut terlambat, takut sekali kadang. Misal anaknya tiba-tiba demam panas tinggi, buru-buru deh ke warung cari obat panas tanpa peduli panasnya karena apa. contoh lain, mau ada acara kumpulan, pasti megang jam, jam berapa nih.. . Pengalamanku sih, pernah diburu-buru cepetaaan cepetaan, nanti ditinggal busnya (piknik). Padahal ya gak mungkin ditinggal . Di sekolah pun, mana ada yang ngajarin anak didiknya terlambat. Pasti ada sanksi kecil yang dibentakkan pada pelaku terlambat, sekalipun sekadar ucapan. emang susah, aku juga ngerasain kok . Nih bibir seriing banget ngumbar janji dan bikin wacana. Nanti ketemu di sini jam segini, ya. Nanti JAm segini ya biar gak nganu-nganu . ya, nanti aku mau berangkat jam segini. eh.. waktu sampai di waktunya, hilang deh melayang semua janji-janji palsu itu. Kalau dipikir, siap

belajar dari semut

Image
apa itu? :o itu adalah gambar yang saya jepret saat tidak sengaja melihat kerumunan semut. setelah saya amati, ternyata semut-semut itu tengah menggotong seekor cicak yang tewas. dari hasil pengamatan, cicak ini ditemukan semut dalam keadaan tak berekor. kemungkinan, cicak ini telah melakukan proses pelepasan ekor dalam rangka melindungi diri dari ancaman atau sering kita kenal sebagai autotomi (bener gak?). saya nggak tahu gimana cicak itu digotong dalam keadaan terbalik begitu. wkwk.. coba lihat lagi. bagaimana kita sebagai manusia seharusnya belajar. Allah Tuhan semesta alam telah mengaruniakan banyak hal di bumi ini. setiap harinya, hidayah Allah itu senantiasa hadir dalam kehidupan manusia. mulai dari partikel, debu, hingga pada hal-hal makro. pelajaran dan pengingat bagi manusia, telah Allah sajikan di seluruh alam semsta ini. contohnya seperti kawanan semut di atas. seekor semut yang kecil, sangat mustahil bisa menggotong jenazah seekor anakan cicak. semut itu emang