MIMPI


Siapa yang tidak pernah bermimpi? Semua orang pasti pernah, meskipun hanya mimpi tidur.
Gue termasuk di dalamnya. gue dan elo adalah pemimpi. Tapi, antara gue dan elo pasti juga memiliki sederet mimpi yang berbeda. Ah, tapi gue males bahas mimpiku dan mimpimu, ntar baper aaaaah :’3
Oke, formal saja.
Kalau saya teringat dengan apa yang telah saya tulis, rasanya tertohok sekali. Bukan hitam di atas putih, tapi putih di atas hitam. Di situ saya menuliskan, “bermimpilah”. Sudah jelas sekali, bukan? Saya menyuruh pembaca tulisan saya tersebut untuk bermimpi. Terlebih, saya menuliskannya di annual book. Siapapun akan mengetahui. Siapapun.
Tersirat makna yang tak kasat mata, agar setiap orang di dunia ini berani bermimpi dan jangan lupa untuk mewujudkannya. Mimpi di sini bukan sembarang mimpi, namun mimpi yang mampu menginspirasi orang lain untuk bermimpi lebih, dan lebih. Tapi kok, kalau dirasa-rasakan, jika direnungkan kembali, sebenarnya saya belum pantas menuliskan kata itu. Memangnya saya siapa? Sok banget.
Ketahuilah, saya bukan siapa-siapa. Saya memang tukang mimpi, tapi saya juga terus berusaha mewujudkan apa yang telah saya goreskan sebagai mimpi yang harus saya kejar. Saya belum menjadi ‘orang’. Tapi apa salahnya sih? Saya menulis juga buah dari aktivitas membaca saya. Mungkin saja, saya terlalu banyak membaca tukang mimpi yang telah berhasil mewujudkan mimpi-mimpi mereka. Terutama pada mereka yang terlampau usia dan tingkat pendidikan yang mereka tempuh yang lebih dulu melesat jauh di depan saya.
Mungkin tulisan ini turut membangkitkan semngat untuk terus mewujudkan mimpi, “semua orang mempunyai kemampuan yang sama, yang membendakan hanyalah tingkat kemalasannya”. Artinya semua orang jika bersungguh-sungguh, pasti bisa!
Atau benar, saya terlalu banyak mengetahui kisah-kisah orang hebat di mata saya saja? Entah.
Mewujudkan mimpi bukanlah perkara mudah. Mimpi lebih terkesan impossible , bisa dikatakan muluk-muluk. Mimpi akan lebih sering dikatakan tidak mutu dan Dunia ini memang suka membuat iri. Ketika saya bermimpi untuk bisa ini itu, ada banyak tuh orang yang bisa ini itu (seperti mimpi saya) tanpa harus mengucurkan keringat. Saya pun tak habis pikir, bagaimana bisa mereka melakukan ‘mimpi’ saya dengan begitu mudah, tanpa hambatan, terasa biasa saja? 

19 November 2015 19:58

Comments

Popular posts from this blog

Celengan rindu

Apa itu Vaginismus? Bagaimana islam memandang?

Review Film Jakarta Unfair dan opini mengenai permasalahan kemanusiaan di Indonesia