definisi gaququ

time flies so fast.


and I... ?



mungkin ini yang disebut akselerasi. saat dulu waktu SMA kelas X tercatut nama saya dalam list nama siswa yang bisa masuk kelas akselerasi, tapi dengan berbagai pertinbangan saya memilih kelas reguler saja, 3 tahun.

okay, ini bukan masalah akademik dan semacamnya. ya, akselerasi diri dalam hidup tepatnya.

sekarang nih, lagi liat sminar pra proposal teman2 sekelas saya. Alhamdulillah saya sudah melalui seminar pra-proposal Jumat pekan lalu. ah, seminar pra proposal yang buat PPT H-1 jam sebelum tampil menuai lika-liku cerita tersendiri hingga akhinya saya bisa melewatinya. huft.

Di saat yang bersamaan, sebuah chat masuk ke grup calon peserta ***. muncul pertanyaan, "sudah sampai mana mengerjakam tugsnya?". lalu, adapula yang menyahut, "saya baru beres resensi bukunya". waduuh jeder jeder rasanya. mata rasanya pengen merem pas liat seminar pra proposal teman2 di depan.. behh referensi jurnalnya bayak bets. sementara punya saya proposalnha masih minim referensi jurnal , artikel, dan penelotiannya. kalo gini udahan, saya hanya bisa berdoa sama Allah. mumpung lagi di majelis ilmu..

jadi gimana, resensi buku untuk daurah dan resensi jurnal untuk skripsi?
mungkin bagi Anda ini adalah hal biasa saja.. namun, bagi saya ini hal agak luar biasa. di saat teman2 saya ketika ditanya tentang, "eh kamu tahun ini beramanah di mana aja?". jawab mereka "aku udah nggak ambil organisasi atau amanah apapun non." saya timpali lagi, "fokus skripsi doang?". singjat jawabannya "iya".

bismillah bisa bisa!
"barangsiapa menolong agama Allah, Allah akan memberikan pertolongan pada hamba-Nya"

sok? ambil 4 amanah, plus 2 amanah tidak terlalu aktif

yauda si.. percaya kalau amanahlah yang akan menjaga diri kita.
karena dengan amanah itu kita ditempa habis-habis an T.T


@Ruang Kuliah 3.2
Jogja, 6 Maret 2019
15.18

Comments

Michiko said…
Semangat! Selalu ada jalan, beban apa pun pasti bisa ditanggung dan dituntaskan.

Popular posts from this blog

Apa itu Vaginismus? Bagaimana islam memandang?

Celengan rindu

Review Film Jakarta Unfair dan opini mengenai permasalahan kemanusiaan di Indonesia