tulisan, yang berkualitas (?)

baru saja tadi diam-diam aku membaca tiap chat yang dikirimkan oleh teman-temanku di grup.
tersebab grup ini terdiri ukhti dan akhi yang sholehah lagi sholeh .. jadi membaca chatnya itu berasa sejuk di hati. membicarakan sesuatu juga tidak sembarangan, bicaranya bukan soal orang lain, tapi buku uy..

weh, aku malah jadi teringat dengan teman-temanku. sering banget mereka kalau tau aku baca buku atau nulis apa.. slalu dibilang rajin. padhaal ya fren, biasa aja! banget! kemudian aku mafhum, mungkin saja mereka yang belum terbiasa. jadi sesuatu yang menuruku biasa aja, bagi mereka luar biasa. eh. andaikan teman-temanku itu tahu keadaan orang-orang di luar sana yang pasti sangat hebat, sudah ratusan buku dibaca, dan sekian ratus tulisan yang dicetak, mau bilang apa mereka?... huwh

nggak heran. aku pun kalau melihat ornag lain yang menurutku hebat, bakalan kubilang ke dia kalo dia hebat! luar biasa! seperti itu. nah, coba teman2ku yang belum terbiasa liat, pasti kalo tau grup itu membicarakan tentang buku-buku bisa saja dibilang keren.. sangar.. dll .-.

maksudnya ???

yah itu cuma nostalgia pikiran saja~ boleh dilupakan..

berbicara soal buku, sampai juga berbicara soal tulisan. di percakapan grup itu, ada yang menyeletuk '..tulisan yang berkualitas..' hmm aku jadi kesrempet nih. jadi berkaca, eh bercermin. non, selama ini kamu nulis di blog, apakah tulisanmu berkualitas? seberkualitas apakah tulisanmu? apakah hanya berisi curhatan2 tidak penting untuk diketahui khalayak? seberapa manfaat apa yang sudah kamu tuliskan? jleb.

tapi kembali lagi, seorang manusia seperti aku, memang sangat belum pandai menulis. apalagi yang dikatakan berkualitas itu. tidak lain dan tidak bukan, aku masih berproses. mungkin menuntut tulisan berkualitas itu tidak mudah bagiku. perlu usaha dan ikhtiar juga doa-doa yang keras. menulis adalah buah dari emmbaca. selain berusaha untuk terus menulis, aku jugasedang  belajar membaca. hah belajar membaca? lulus sd kan? iya, kamsutnya belajar istiqomah semangatnya dalam menghabiskan elmbar demi lembar buku bacaan.. nggak mudah loh baca buku tanpa didasari semangat dan tekad yang kuat. dan menurutku, menuntut tulisan agar berkualitas itu sangat baik, tapi jangan sampai hal itu menjadi penghambat kita untuk terus membaca dan emnulis. jangan sampai kita enggan membaca dan menulis hanya karena tuntutan kualitas. menulis aja terus... berkualitasnya sebuah tulisan juga tidak lepas dari siapa pembacanya kan?

menulis yang berkualitas bahkan harus jadi cita-cita besar kita lho fren kalo mau jadi penulis. penulis yang bermanfaat. arti berkualitas itu juga relatif, tergantung dari sudut pandang mana kita memandangnya.. *ee. kita juga harus tuh memperbanyak bacaan apapun. selain menambah pemahaman, dengan membaca maka otomatis diksi diksi itu akan masuk ke dalam otak kita dan menajdi koleksi baru di rak-rak syaraf. sehingga suatu saat nanti kalau lagi nulis, diksi itu bisa berkolaborasi dan membentuk tulisan yang indah dan dalam maknanya..


Comments

Popular posts from this blog

Celengan rindu

Apa itu Vaginismus? Bagaimana islam memandang?

Review Film Jakarta Unfair dan opini mengenai permasalahan kemanusiaan di Indonesia