setahun yang lalu ...



Banyak sekali pelajaran yang aku petik di awal-awal bulan 2016. Ada sesuatu yang bereaksi, yang mau tidak mau menempa diriku secara perlahan.
Banyak sekali perbedaan kejadian yang sesungguhnya tak boleh aku samakan dengan kejadian yang dulu. Kelas tiganya SMA jelas beda dong dengan kelas tiganya SMP. Tapi perbedaan itu sedikit sulit aku terima. Pada ujungnya, ketidakterimaanku ini membuatku menunjuk berbagai hal sebagai korban. Mereka menjadi pelampiasan kemarahanku, diriku semakin tak terkendali. Alih-alih berjuang demi kesuksesan itu dari hari ke hari semakin luntur, meluruh pelan. Aku pun tak kunjung sadar juga meskipun aku sadar dan cukup waras untuk melihat apa yang terjadi.
Benar, belajar berdikari (berdiri di atas kaki sendiri) tidaklah mudah. Tidak enak. Hampa. Sekalipun banyak orang ingin hidup sendiri, tak ada yang mengatur, tak ada yang memarahi, bebas. Tetapi tidak bagiku. Bagiku, hidup itu haruslah berteman, haruslah ada penopang ketika diri kita hampir tumbang, harus ada peletup semangat agar terus membara. Mungkin inilah titik kedewasaanku harus dipencet tombol on-nya. Aku harus belajar , mandiri, tak banyak mengeluh, harus bisa menyemangati diri sendiri, harus! Dan tentunya.. aku tak boleh lemah dan terpedaya oleh bujuk rayu setan.
Oh iya, aku teringat akan materi liqo yang disampaikan oleh mrku, intinya kalau lemah iman atau futur, coba bandingkan diri kita saat ini dengan diri kita setahun yang lalu, kira-kira gimana, lebih baik atau bahkan lebih buruk? Begitulah, telinga aja bertulang lunak, apalagi lidah –yang tak bertulang-, bisanya bergerak di bibir. Walaupun aku sadar dan masih ingat betul dengan ucapan mrku, aku masih tetap saja begini-begini, nggak ada perubahan. Saat ada waktu yang bener-bener longgar, baru deh, aku mengamati janji-janjiku dulu yang pernah aku tuliskan. Lihat lagi cita-citaku, lihat activity bookku, lihat buku-buku motivasi yang pernah aku beli, lihat perjuangan keluargaku, lihat kebaikan orang-orang di sekitarku.. sekali waktu grafiknya naik, tapi jika esok kembali tiba, aku kembali lagi ke zona jahiliyahku.. oh astaghfirullah -_- kerasukan jin apa siih..
Huhuhu... damn, i miss odoj, odoa, muroj, tadab, al ma’, aaa T.T
Ternyata hal yang paling menyakitkan dan paling merindukan adalah diriku setahun yang lalu ..
Bismillah .... semangat memerbaiki diri ! optimis yuk, kita pasti bisa !

Friday, 15 April 2016 | 1.30 pm

Comments

Haloo nonny.. ^^ long time no see yaa :) gimana UN nya kemarin? sukses kan? Alhamdulillah..
Tetap semangat yaaa :3
Unknown said…
halloo mbak eky :)) maaf mbk bru bls
hadeh, komen di postingan galau :3
alhamdulillah..
okaay mmbak. mbk eky juga ^-^9
eh mbak kemarin tgl 5 juni ak main k ugm, tp pas lewat perikanan gak liat mbk eky *yaiyalah -_-

Popular posts from this blog

Celengan rindu

Apa itu Vaginismus? Bagaimana islam memandang?

Review Film Jakarta Unfair dan opini mengenai permasalahan kemanusiaan di Indonesia