self-contemplation : an urge to know
Qadarullah wa masyaaAllah.. Allahu sudah menakdirkan semua
yang telah berlalu terjadi dan atas seizinnya. Okey yang perlu aku lakukan
sekarang adalah ikhlas, lapang, dan tidak terjebak dalam ratapan masa lalu.
Sudah terlalu banyak aku meratapi masa lalu hingga habis waktuku dan cemas
dengan masa depan. Hidup ku, bisa jadi adalah cerminan bagaimana iman terpatri
di hati. Mungkin kemarin2 imanku belum kuat.. atau ada dosa-dosa atau
kedzaliman yang aku lakukan sehingga pikiran ini tak lagi jernih. Hati kotor. Aku
kehilangan sosok nonny yang rajin dan bisa atur waktu 😊
nggak apa.. jan terus disesali. Toh kita juga tak bisa merubah masa lalu. Masa
lalu, hanya bisa dijadikan pelajaran dan guru di masa depan yang akan
menguatkan ketika kita menemui ujian yang sama. Setidaknya aku mengurangi jatah
gagal ku di masa muda, agar kelak ketika aku sudah dewasa lebih banyak
kesuksesan yang kan aku dapatkan. Nggak apa,,, setip kejadian dalam hidup
bukankah pembelajaran. Pun kesalahan-kesalahan yang sempat tercetak itu its part
of lessons. Hayo non.. kamu sudah ... tahun. Usia yang tak muda lagi. Coba
tengok kawan2mu yang usianya jauh lebih muda dari kamu.. mereka sudah jauh
melejit, pengalamannya banyak, dan dewasa. Lalu kamu mau kapan? Kapan? Kalo
kamu terus-terusan terjebak pada perasaaan dan pikiran yang tidak penting.
Besok.. deadline tugas cerita bandung
Besoknya.. deadline submit proposal skripsi
Mau minta tolong ke siapa lagi kalo bukan Allah? Mau kamu
persembahkan ke siapa lagi kalo bukan Allah? Belajar lagi ya nonny... dihati
hati dalam setiap perkataan, perbuatan dan akhlak. Jangan sampe kamu mneyesal
karena telah melakukan hal yang menurut kamu itu tak sepatutnya dilakukan.
Akhirnya nanti kamu menyesal, sedih, nangis, dan tubuhmu lelah sendiri.
Ujungnya pun mendzalimi yang lainnya... sedih bgt ga sih.
Bener juga kata ammah indy semalem. Masalah yang terasa
bertumpuk-tumpuk itu coba dijejer.. ditata.. selesaikan satu per satu.
Belajarlah dewasa! Menata diri, tegas, dan disiplin sama waktu. Karena
ssungguhnya aku sedang memperjuangkan diriku sendiri, sedang proses
menyelamatkan diriku sendiri, agar besok pas di akhirat selamat.
Bagaiamna aku tidak semangat?
Kalau setiap waktu.. Allah ngasih nikmat banyak banget ke
aku. Andaikan rasa syukur itu selalu hadir setiap momen, pastilah semangat itu
sudah seharusnya setiap waktu membara. Bahkan hingga tak terpikir sedikitpun
untuk sekadar mengeluh. Apalagi kalau sudah tau, khadirranku di dunia ini
hanyalah sebagai orang asing, tamu, tak lama lagi akan meninggalkan dunia ini.
Waktunya sangat singkat sekali! Gitu pun aku masih mau menyianyiakan dan rugi?
Bagaimana kita mentreat orang lain, itu pula yang akan kembali ke diri sendiri.
Jadi.. berbahagialah dalam jiwamu! Api semnagat itu harus ada lebih dulu dari
dalam dirimu. Buatlah setiap waktu kamu cinta dan excited dengan sesuatu yang
bermanfaat.. sehingga hanya pikiran positif sewaktu emlakukan amalan. Tak ada
rasa malas dan ngantuk. Belajar senyum setiap waktu.. buat challaeng untuk diri
sendiri 😊 senyum setiap ketemu saudara. Saat nagntuk
sekalipun, harus tetap senyum. Berat? Iyalah.. amalan mahal mana yang nggak
berat perjuangannya. Bikin targetan dan reward pribadi bagus juga non... misal,
baru boleh buka hape/makan/ngemil kalau udah murojaah 5x. Ah ini juga sempat
terpikir untuk diterapkan di JR. Andaikan yaaa diri ini sellau ingat untuk
memperbanyak amalan kebaikan., pasti tak akan terpikir bahkan untuk sekadar
makan. Perut laper juga buka halangan lagi. Karena sudah paham orientasinya
kemana. Tujuan hidup di dunia ini mau ngapain? Apa mau makan makanan enak
doang? Nggak kan.. tujuannya mau ibadah. Jadi setiap waktu pastikan amalan2
kita bernilai ibadah non. Alhamdulillah... materi umi semalem dan tadi pagi
lumayan menyentil hati ini. Semalem, kita baru boleh makan malam kalau udah
hafalan/murojaah. Pagi tadi, kita diingatkan lagi pentingnya sebuah motivasi
dan niat daatang ke kelas. Bisajadi selama ini suka ngantuk atau nggak
bersegera ke kelas itu karena kurangnya motivasi yang kuat dalam diri.
Seharusnya kita ke kelas bukan kaharusna ikut kelas DS, atau karena ada Ummi..
tapi tentang manfaat ilmu yang pada akhirnya akan kembali ke diri kita sendiri
nantinya. Misalkan menunut ilmu itu kana dimudahkan jalan ke surga.. ya surga
itu buat siapa lagi kalo bukan buat diri sendiri? Kenapa masih nggak semangat?
Hayoloh... its about yourself. Sejauh apapun orang lain memotivasi diri kita
tapi kalo dari diri kita sendiri nggak ada setitik motivasi pun. Yaudah, bubrah
☹
sebenernya hal-hal kayak gini sifatnya pribadi. tapi kurasa kita perlu berkontemplasi seperti ini. karena siapa lagi yang bisa memperbaiki diri kita selain diri sendiri?
yah.. semoga bermanfaat dan menginspirasi. semoga kesadaran itu bukan hanya berhenti di saya, harapannya orang lain juga bisa .. toh kita sama-sama manusia yang mungkin sekali pernah merasakan hal yang sama :D
@perpus FK-KMK UGM
Yogyakarta, 27-02-19
Comments