Jazaakillaah khoir, NADHI(R)A !!!

Apakah kamu bertanya-tanya, mengapa aku mengurung huruf R pada nama aslinya, N-A-D-H-I-R-A?
Jika YA, lanjutkan membaca prolog tulisanku kali ini. TIDAK? Lewatkan saja ! Right now ! wkowko :D

Yap, dulu ketika aku masih duduk di bangku menengah pertama, selama dua tahun aku satu kelas dengan seseorang yang selama dua tahun pula termasuk menjadi teman dekatku. Sebenarnya sih, biasa aja pertemanan kita, mungkin karena seringnya frekuensi kami berdekatan akhirnya jadi teman dekat. Loh(?). Lupakan. Tidak hanya si dia aja yang mau menjalin pertemanan dekat denganku, ada dua orang lainnya yang juga teman dekat. Naah, si dia ini namanya dhia, tambah ‘Na’. Catch it? Ye prolognya Cuma gitu doang. Maybe kamu bakal bosen jika sudah mengerti tapi aku jelaskan lagi.
Udah bisa membayangkan sendiri kan? Kenapa R nya terkurung? Hehe.. baper teman dekat lama :3
                Nadhia, pake R ini adalah sesosok makhluk manusia yang lahir di bumi, suka bumi. Ceritanya dia lahir di bumi yang suka sama bumi. Di tahun yang sama denganku. Di bulan dan hari yang berbeda denganku.
                Oke, cerita dari awal nemu makhluk ini aja ya?
                Dahulu kala, awal masuk sekolah menengah atas, ada kegiatan yang sudah akrab di telinga pelajar, yakni MOS. Tapi, ada yang aneh di sekolah baruku, MOS yang biasanya berlangsung 3 hari itu di SMAku disulap jadi sekitar seminggu. Ditambahin program MOS ala-alanya SMA yang terbilang terkece se-kota itu, namanya MPO. Apa itu MPO? Kagak usah dibahas. Wkwk. Yang jelas, MPO ini yang rada bikin ribet bahagia. MOSnya biasa aja sih, sedangkan MPOnya emang luar biasa. Kami, anak baru, diberi ke”bahagia”an oleh kakak kelas untuk bikin properti yang aduhai. Bikinnya nggak sendirian, kami dibagi dalam kelompok. Nah, aku dapet gugus dua. Singkat cerita, di gugus dua ini aku melihat beberapa makhluk asing di mataku. Yaiyalah, dari berbagai etnik smp gitu. Dari makhluk2 ciptaan Allah itu muncul di mataku seseorang pake seragam yang nggak biasa dari biasanya anak smp, hijabnya agak gedhe, mukanya juga asing. Kayak nggak punya teman gitu, pendiam (?). wajarlah, ternyata dia bukan sembarang orang, dia anak perantauan. Tapi hampir semua anak di kelompokku itu pendiam, kecuali yang berasal dari satu habitat, mereka agak berani buka mulut. Aku tersepona akan jilbabnya yang gedhe itu, aku suka liat orang berjilbab besar. Eh, hijab :3 maksudku.
                Setelah beberapa hari menggarap tugas properti, kami jadi agak saling kenal. Ohh, ternyata dia itu bernama nadhia pake R, anak smp IT. Makanya, her wear looks weird. Wkwkwk.
                Udah gitu aja sih, pertama kali tahu siapa dia. Kelompok itu bukan kelas, jadi kami yang nggak bisa terlalu akrab ini terurai dalam kelas yang sesungguhnya.
                waktu itu, di sekolah yang kondang dengan prestasi akademiknya ini, menyiarkan penawaran (semacam exkul) olimpiade. Tepatnya, perekrutan. Siapa yang mau terjun dalam jurang olimpiade, silakan ikut. Wah, aku jadi pengen soksok nggaya ikutan olim. Olim apayaa.. umm fisika aja! Sembari melanjutkan olim tidak jelas masa smp aah. Alhamdulillah sesuatu, olim fisika nggak ada seleksi ketat. Bandingkan dengan olim lain, puluhan siswa yang berminat harus mengikuti seleksi sulit demi terjun ke olim. Anyway, fisika miris amat, peminatnya sedikit, hiks.
                Beberapa kali belajar olim di lab, tiba-tiba ada yang mau ikutan olim fisika juga! Siapa dia? Wow, si nadhira itu ternyata guys. Yawdah deh, anak olfis yang tinggal tiga itu kini bertambah personil jadi empat. Olim berjalan.. dan kami mulai akrab.. canda tawa mulai meredam kejenuhan kami kala sore di lab angker itu.. yeah! The race started!
                Akrablah kami. Aku jadi tahu siapa si Nadhira itu. Dia ikutan olim fisika itu..Cuma buat pelarian. Iya, pelarian. Kan sakit yah kalo dijadiin pelarian gitu :3. Sek-sek.. aku agak lupa alasan detail dan panjangnya kenapa dia nimbrung sama anak olim yang dibimbing abi*t. Kenapa dhi? Jelasin dong..lupa nih.
                Sebelum dia masuk olfis, aku nggak terlalu tahu banget kenal banget sama dia. Sekadar tahu kalo dia itu anak paski. Dilihat dari ‘cara berpakaian’nya. Sepatu pantopel. Kaos kaki superr panjang ke atas (udah kayak pake stoking) sampe lututnya nangis minta ditutupin pake kaos kaki juga. Rok osisnya bagian belakang dibikin robek dua puluh senti. Sabuknya selalu terpakai. Baju atasannya dibikin kekecilan, alias disekeng. Kerudungnyaaa? Kagak boleh nutupin atribut-atribut bet. Muwkanyaa?? Serem. (alah, ngakak-ngakak aja, gak usah diempet apalagi senyam-senyum gitu)
                Back to the topic~~
                Dia take refuge ke olim, katanya, ................................ .
                Ya. Disuruh ayahnya. Sama suka sama fisika kali, tapi boong.
                Aku hampir lupa ya gimana deketnya jaman dulu. Andai aku telah menulis segala peristiwa sejak dahulu, pasti cerita akan tersaji bagaikan romantika persahabatan di ftv ituh.. maklum, ingatan yang berisikan kenangan itu lama-lama meluruh. Makanya, sebelum sebagian besar kenangan itu meluruh dari kepalaku, sebisaku bakal aku tulis di sini deh.
                Seinget aku, dulu kita (aku dan si Nadhi) pernah jalan bareng *cieh. Biasalah, anak olim, sering ribet nyari kunci, nyari temen olim yang lain, sama nyari pak guru kita. Dan rasa yang masih kuingat sampai saat ini, waktu kita jalan bareng di tangga deket babi, kita belum terlalu kenal. aku pernah nanyain tentang apakah dulu kau punya sahabat dekat? Ia pun bercerita. Punyalah. Tapi rupanya ia terhianati gitu. Hmm, salah nggak aku nat? dalam hatiku, sbeelum melontarkan pertanyaan itu, muncul sebuah keinginan tentang cita-citaku di SMA ini. Punya teman yang bisa diajakin kemana aja, bisa diajak ngobrol, dan punya kesamaan pikiran. Cita-citaku itu sempat pupus saat awal-awal belajar di sekolah itu. But.. jalan berdua kita waktu itu seakan matahari terbit setelah lenyap, seakan purnama penuh setelah sabit lama, seakan ikan-ikan berebutan dikasih makan, ya, seakan endapan itu kudapat kembali. Entah, aku nggak tahu darimana perasaan ketika jalan berdua itu muncul. Feeling pun berbuah bicara di kemudian hari.
                Sebenarnya ada banyak hal yang ingin aku ungkapkan lewat tulisan ini. Tapi, kurasa cukup sekian saja panjang tulisan ini. Yang pasti, segala ingatan tentang kamu, iya kamu, masih tersimpan rapi dalam tumpukan file memori di kepalaku. Tenang saja, kamu, tetap lebih indah penjabarannya di kepalaku daripada aksara yang tertulis di sini.
                Baiklah, di bawah ini kuingat-ingat tentang ke mana saja perjalanan kita selama ini. Percayalah, hanya dengan mengingat perjalanan yang pernah kita telusuri, itu lebih bisa mengalahkan novel-novel best seller jika kamu baca novel di taman membaca kepalaku.
(tidak urut, tanggal juga tidak dicantumkan)
1.       Hari Sabtu pakai batik, karena ada sesuatu hal, main ke rumah Nadhira di Suruh. Ngakak-ngakak divideo gak jelas. -_-
2.       Menuruti nafsu si Nadhira, cari HP gak jelas, hape apa nat? Lupa. Seharian muter-muter di kota sampek lempoh. Tiap ada toko hp pasti dimasuki. Dan mereka semua bilang hp kayak gitu udah gak ada, tapi nadhi masih ngotot nyari. Yaelah nat :v #akurapopo
3.       Hobi kita kan hamvir sama yah, jadi tiada berat hati jalan-jalan ke mana saja asal kita setuju. Nyari perlengkapan pribadi dari toko yang memasang harga mahal hingga pasar. eaea
4.       Nadhi suka bakso planet. Enak katanya (?) namun aku tak terlalu suka L selain jalannya yang jauuuh. Tapi akhirnya aku suka kalau dijajain *eh
5.       Hobi makan dan jajan, tak menyurutkan semnagatnya buat masuk ke bank. Dialah yang berkali-kali mengajakku merasakan atmosfer bank dengan ACnya yang bikin kita ngadem usai jalan di tengah terik.
6.       Dia akan rela berjalan sejauh apapun demi apa? Demi makan. Iya, makan. Mwehehe..
Pulang sekolah biasanya gaje, pengen jalan-jalan tak lupa juga makan. Waktu itu pengen makan di st*r ste*k, jalan tuh dari sekolah sampe bunderan. And you know??? Tutup T.T padahal perut kita sudah mengkerut. Aku juga gak betah lagi jalan tanpa daya begitu. Mikir agak lama, akhirnya ya aku iyain buat jalan ke pansi demi makan ste*k di st*r ste*k cabangnya. Pernah makan di st*r pansi dua kali ya? Bunderan satu kali kan?
7.       Setelah un, jauh-jauh hari kita berencana main yang jauh. Aku pun pengen banget main yang jauuh. Beberapa hari sbeelum un, aku menghitung hari sampai tiba saatnya kita bepergian. Alhamdulillah, Allah mengizinkan kita menginjakkan kaki di kota setasiun balapan dengan selamat dan sehat. Hmm ngebahas ini rasanya jadi pengen nulis cerita perjalanan ke s*lo. Waktu itu kita yang sangat belum paham daerah sol*, hanya mengandalkan kakek gugel. Hanya dua tempat tujuan kami, yakni alun-alun dan ss. Di mana letaknya? Entah. Untungnya di sana ada bts yang udah pasti rutenya. Sampailah kita di alun-alun, pasar kl*wer, dan ss. Banyak pengalaman baru yang kita dapatkan. Tas baru juga kok (?)
8.       Naik bus sol-semrang, tidak lupa ujungnya juga, semar*ng. Kedatangan kita ke smg bukan tanpa tujuan, si nadhi memintaku untuk menemaninya daful di sebuah universitas. Sempat tidak bisa akunya, tapi atas izinNya aku dapat menemaninya daful. Pengalaman baru lagi. Rasanya emang eman-eman kalau pergi jauh-jauh hanya unutk satu kepentingan. Sambil menyelam minum air wkwk. Karena hari masih cukup siang, kami jalan-jalan di sekitaran tu*u muda. Antara senang, bahagia, dan capek, jalan jauuh dari univ sampe mall yang nadhi inginkan. Wow mall besar menn *ndeso*. Banyak makanan dan pakaian branded, berasa di mallnya artis xD. Dari lantai bawah sampai atas, Cuma liat-liat orang klinteran dan apapun yang mahal. Ulah nadhi emang tiada habis, udah tau capek, tapi masih ngerjain muter-muter lewat eskalatornya. -_- #akurapopo. Suhu udara di kota itu membuat kita seperti cacing kepanasan, nggak betah. Wkwk. Sambil belok-belok, sambil istirahat di kursi trotoar, sambil ngemil.... eh kok malah jadi cerita? Niatnya kan Cuma garis besarnya aja? Yaah... diahpus juga sayang.
9.       Kemana lagi ya? Ya, ke rumah nadhi lagi. Dalam rangka apa ? belajar.... cie rajin e. Nggak lama kemudian nonton film -___-
10.   Pokoknya hampir setiap sudut kota kecil, kota di mana sekolah kami berada, telah kami telusuri dengan jalan kaki. Banyak sekali kenangan yang akan tidak muat jika detailnya diceritakan. #lebay #lebay
Kalo diliat, kalimatku nggak runtut yaw? Muter-muter. Tidak sesuai EYD pula. Yasudahlah, kira-kira begitu. Ada lebih banyak lagi yang belum aku ceritakan. Termasuk tentang kita ketika di sekolah yang sering banget saling mencari *cie. Dari kelas sepuluh sampai duabelas, kepala ini sering tiba-tiba muncul di pintu kelas satu sama lain hanya untuk sebuah kepentingan gak jelas. Tentang di perpus, tentang di lab fis, tentang di jalan setapak sekolah, tentang di masjid nginep, tentang di Bali tidur bareng dan seru-seruan bareng di pantai, tentang di perpusda, tentang di lapangan pansi, tentang di rumah sakit, tentang di bis yang serasa milik berdua. Banyak deh. Kalau kamu (nadhi(r)a) mau nambahin, tambahin aja nat. Wkwk.. di kolom komentar di bawah ini..
Satu inti dari semua yang telah aku tuliskan, JAZAAKILLAAH KHOIR NAT. Semoga Allah membalas segala kebaikanmu, AAMIIN. Nggak terasa, tiga tahun telah berlalu. Masa SMA dengan segala suka dukanya telah kita semua lalui. Tinggal kenangan yang mampu membawa kita kembali pada masa lalu itu. Sungguh, aku tak bisa membalas segala kebaikanmu. Aku bersyukur, punya teman yang "waras" sepertimu. Wkwkwkkwkwwkkwkwk......... ah LOL. Absurd banget aku (?)

Kita pun memiliki kelebihan dan kekurangan satu paket. Haluan pikiran kita kadang bagai air dan minyak. Suka atos atosan lah... wkwkwk

(((ada apa dengan mereka)))

habis belajar sama dokter, foto di depan tempat sampah

di depan lawang sew u, usai medspin. Muka muka lelah abis ngerjain soal kedokteran yang na'udzubillah dan terphp oleh andro yanh katanya kita dapet rankiñg atas ternyata bawah :(

nyuwung ning pansi. Btw kadang kita Nadhi suka beli minum untuk diminum berdua :' satu gelas dua sedotan

sehat nat?

duhduh..sweetnyaa :')

bosan kartinian, ngungsi di perpus..

enak yo nat? haaaaak dong -_- . Di tengah terik sang raja siang, Nadhi slalu mendambakan es krim!

ketika nadhi hendak pergi ke kampung halaman ...


ketika sama-sama gak punya teman ...


Berduaan di kamar teman itu....impianku. wkwk. Seru aja. Tapi waktu itu nggak sampe gulungan :3



Nonny.
Selesai pada Ramadhan ke 15. Senin, 20 Juni 2016.
Getas :p


Oiya, anggap saja ini kado ulang tahun untukmu tahun ini dariku !
anyway, januari lalu ia menghadiahi hari bertambahnya angka usiaku dengan klik ini dan sudah lama juga aku ingin menulis tentang dia.. wiih special kan :p

Barakallah di usia delapanbelas .. :)

ketularan "waras" @ perpusda


semoga tidak berlebihan. afwan.

Comments

Michiko said…
Tambahannya;

Ikut olim biar banyak dispensasi. :v

Waiyakum, Non. :3
Unknown said…
oh iya naaat benar. iya itulah tujuan utama yang sesungguhnyaaa... wkwkwk

Popular posts from this blog

Apa itu Vaginismus? Bagaimana islam memandang?

Celengan rindu

Review Film Jakarta Unfair dan opini mengenai permasalahan kemanusiaan di Indonesia