I am just a piece of trash..

Share with a friend who you can be trash with. 😝
Loading Penguin Hugs | Instagram | Patreon


kadang di bawah kadang di atas. itulah iman, siapapun orangnya pasti pernah merasakannya. bedanya adalah bagaimana ia menyikapinya. dan sikap ini pun tergantung apa  pengalaman dan pengetahuannya. semakin banyak pengetahuan, epmahaman, ilmu, dan pengalaman seseorang mestinya ia akan sedikit lebih dewasa menyikapi titik rendah hidupnya.

suasana hujan memang slalu syahdu menemani siapapun di saat ingin berkontemplasi. merenungi perihal hidup ini. setiap tetes hujan yang turun membasahi bumi mengandung pesan tersirat tentang kuasa Sang Ilahi. mana mungkin ada orang menurunkan hujan dari langit yang seakan dijangkau pesawat secanggih apapun takkan pernah bisa. hujannya nggak cuma seember, bahkan berkubik-kubik setara volume di lautan sana. aih, diri kita mah apa.. cuma butiran debu yang tak kasat mata. coba aku dilihat dari ketinggian sekian kaki dari bumi, pasti nggak kelihatan. ya kan?

jadi, sebenarnya apa yang mesti kita perjuangkan?

suatu saat kita bangga ketika banyak orang memuji diri kita. ada perasaan berbeda saat itu. terasa melayang-layang di atas euforia kebahagiaan.

ingat selalu, ada sekian banyak usaha yang tak dihargai dunia. bahkan lebih banyak daripada yang dihargai. contohnya? dalam kompetisi, kamu memenangkan lomba, trus dapet medali atau trophy. wah, sebuah achievement yang tak semua orang mendapatkannya.

ew...jujur juga sih penulis pun suka iri kalau ngeliat orang prestatif, lombanan, dikit-dikit lomba, diundang jadi pembicara dalam event kece, famous di kampus, like instagramnya bejibun, jalan-jalan kemana-mana gratis (ini mimpiku yang sampai sekarang belum keturutan wkwk). apalagi apalagi? ah capek juga ya nyebutin kehebatan orang-orang di sekitar kita. dalam hati tu rasanya pengen nyaingin dia. haha, fix ini penyakit hati.

eitttsss di satu sisi aku berpikir... buat apa ya berfokus nyari gituan. mereka bisajadi  melakukan itu karena passionnya (ha, aku gak punya passion berarti), usahanya mati-matian buat mendapatkannya, rela tidak tidur semalaman, mereka punya mimpi dan mau mewujudkannya (duh, ini ironi skeali dengan saya, di mana mimpi hanya berakhir di ujung pena), dan pasti doa yang tak pernah putus di setiap sujud malamnya.... aaaaaa

edan.

itu baik. sangat sangat baik. menginspirasi banyak orang. tapi, kalau dipikir-pikir lagi, itu hanyalah prestasi dunia dan seperangkat penghargaan manusia. eh bisa jadi penghargaan dari Allah juga deng. nanti kita pasti akan mati... kullu nafsin dzaaiqotul mauut. udah jelas, udah sering liat, saudara teman atau tetangga kita mati dan kita mentakziahinya. lalu apa yang harus ku cari??? kalau prestasi, sertif, dan panjanganya CV dambaan semua orang itu tak menemaniku di liang kubur yang gelap sekali dan penuh hewan menyeramkan.

trus kalo gitu njuk kita tak perlu ikut lomba-lomba?? hmmm... think again. ada ayat yang cuplikan bunyinya fastabiqul khairaat. maknanya, berlomba-lomba dalam kebaikan. ehhhh lha Allah aja nyuruh berlomba, masak aku nggak ikut lomba? :( eman-eman juga kalau hidupku tak diisi dengan lomba dan menimbulkan prestasi... sayang seribu sayang.

fix yaa habis ini ikut lomba dalam kebaikan. kebaikan di dunia ini kan banyak macem dan jenisnya... tinggal pilih aja kayak milih baju, jilbab, gamis di toko aja. mana yang bagus dan disuka comot segera! mau lomba karya tulis? monggo. mau lomba MTQ? monggo. mau lomba nolongin nenek nyebrang jalan. monggo. mau lomba bangun tahajud monggo. mau dapet IPK cum monggo. mau lomba biar diliat Allah monggo. mau lomba banyak-banyakan sedekah monggo ... apalagi???  capek ah.

kembali lagi kan, hidup ini hanyalah masalah pilihan. milih mainan hp atau baca Quran. bangun pagi tidur lagi atau mandi.

iya, aku sebenarnya tau normatifnya semua ini... tapi kadang itu tadi, aku tak merasa kalau aku berada di titik rendah, hingga kadang.. semua tak terasa nikmat. belajar materi kuliah, ngafal Quran, shalat awal waktu, shalat sunnah, nolong orang, hambar rasanya. pengennya yaudah tiduran aja di pulau kapuk. hmmm tsah

butiran debu
suka bikin kelilipan
suka mengotori barang-barang
ee tapi
suka jadi penyelamat saat tak ada air untuk bersuci
okelah aku butiran debu
tapi kalau butiran debu digunakan untuk ibadah ... aih mengubah dosa jadi pahala. ya gak?

akhirnya.. meskipun aku hanyalah butiran debu dari sekian teman-temanku yang kece itu, yang suka upload di story wa maupun ig itu, tetep bisa menyemai pahala sekalipun hanya butiran debu. kayak buat tayamum gitu :)

hehe


inilah kemlipiran di tengah kehectican mikir proposal dulu atau belajar ujian dulu atau amanah dulu?
seteleh sekian banyak waktu terjerumus dalam jurang kefuturan. mau naik dari jurang rasanya susyaaah banget.

@perpus teknik ugm

Comments

Popular posts from this blog

Celengan rindu

Apa itu Vaginismus? Bagaimana islam memandang?

Review Film Jakarta Unfair dan opini mengenai permasalahan kemanusiaan di Indonesia