lama tak berbagi cerita

ah jadi gemes pengen nulis hikmah-hikmah yang diajarkan di bumi.
apa coba?

gemeeesss

jadi gue, haha gue. ya, Alhamdulillah Allah menakdirkan pasien bernama Nonny ini yang sakit jiwa, sakit hati, sakit tubuh, sakit intelegensi, haha apa sih -_-

tinggal di sebuah bumi. akhirnya si bumi lambat laun mengajarkan kepadanya tentang apa arti hidup ini, apa tujuan hidup, mengapa kita bisa sehat dan sakit, mengapa jika sakit harus minum obat, mengapa ada istilah bodoh, daaaan mengapa-mengapa lainnya

pernah sehat?

retoris non ._.

trus kalau sehat wal afiat bisa ngapain aja?

pake nanya lu non -_-

eh tapi beneran, ini hal penting. banyak buanget contoh ketika sehat kita pasti lebih banyak bisa menikmati semua yang kita mau, semua yang ada, entah makan es krim, makan pentol cilot di pinggir jalan, kehujanan, bisa naik motor ke mana-mana, bisa belajar, bisa mandi sendiri, ah banyak banget lahg pkoknya.

sek.. sek.. jadi inget surga nggak sih? yang keindahan dan kenikmatan di dalamnya sampe nggak bisa kita bayangkan dan sandingkan dengan kenikmatan dunia?
nah kalo kita sehat trus bisa menikmati suguhan-suguhan di dunia, bukankah begitu pula kenapa kita dilempar ke bumi, diberi kesempatan untuk mengobati dan menyehatkan diri supaya..

s u r g a

 nyambung nggak?

udah lah ya cerita ini semoga bisa to be continue di lain waktu. insyaAllah kamu (hey kamu, pembaca) bisa menebak apa yang aku maksud



jadi aku mau berbagi cerita, kalau tadi siang aku menghadiri sebuah majelis ilmu. kayak majelis ulama indonesia (?), nggak.. itu hanya bahasa keren dari suatu kegiatan yang isinya itu mengkaji, berdiskusi, dan hepi-hepi tentang ilmu. bagai kita tercebur di sumur yang airnya melimpah ruah, nah itu majelis ilmu, airnya ibarat ilmu.

lanjut..
di kesempatan yang sempit itu aku sempetin buat ke sana. Alhamdulillah Allah masih menggerakkan hati dan kaki menghadiri salah satu taman surga di dunia itu. lalu, saat aku memperhatikan ayat Al Quran :

قَالَ اللهُ تَعَالى: أَتَأْمُرُونَ النَّاسَ بِالْبِرِّ وَتَنسَوْنَ أَنفُسَكُمْ وَأَنتُمْ تَتْلُونَ الْكِتَـابَ أَفَلاَ تَعْقِلُونَ {44}وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلاَةِ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلاَّ عَلَى الْخَاشِعِينَ {45} الَّذِينَ يَظُنُّونَ أَنَّهُم مُّلاَقُوا رَبِّهِمْوَأَنَّهُمْ إِلَيْهِ رَاجِعُونَ {46}
Artinya:Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebaktian, sedang kamu melupakan diri (kewajiban)mu sendiri, padahal kamu membaca Al-Kitab (Taurat) Maka tidakkah kamu berpikir ,[44]. Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu', [45]. (yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Rabb-nya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya,[46] (Q,.s.al-Baqarah/02: 44-46) 

dan terciprati sedikit , ini :
ada 4 hal yang tidak bisa kembali
1. waktu
2. kesempatan yang telah terlewat
3. batu yang sudah dilontarkan
4. kata bila sudah diucapkan


MasyaAllah , kan. bumi masih menjadi sarana/tempat berpijak yang terus mengingatkan dan memberi obat ketika penghuninya sakit.

Comments

Popular posts from this blog

Celengan rindu

Apa itu Vaginismus? Bagaimana islam memandang?

Review Film Jakarta Unfair dan opini mengenai permasalahan kemanusiaan di Indonesia