damai

sudah selayaknya kita berdamai
bahkan dengan hati kita sekalipun
karena justru di dalam hatilah kerusuhan itu mencuat

sesungguhnya, kehidupan ini tidak lain dan tidak bukan asalnya dari hati kita
menggosip misalnya, bisa jadi asalnya dari hati yang enggan berdamai dengan karunia Allah
karena hatinya enggan damai, jadinya lidah diperalat sampai lupa

bukan masalah gosip saja
menghadapi teman yang berbeda pendapat, nilai yang tidak sesuai ekspektasi, dan unsur-unsur lain yang membuat hati menjadi resah sebab tidak sesuai kehendak hati

berdamai, meskipun dengan hati sendiri
ternyata lebih sulit daripada mendamaikan orang yang berkelahi

jika hidup ini ujian,
dan sabar plus syukur kunci jawabannya,
maka damai dapat dikatakan hasilnya yang nyata

damai.. akan menumbuhkan senyum pada ia yang resah dan rusuh
damai.. menenangkan hati
ini cuma di dunia toh! satu detik yang akan datang pun kita tidak tahu

Comments

Popular posts from this blog

Celengan rindu

Apa itu Vaginismus? Bagaimana islam memandang?

Review Film Jakarta Unfair dan opini mengenai permasalahan kemanusiaan di Indonesia