Suasana Pagi di Dusun Getas
Pada hari liburlah aku leluasa merasakan udara pagi di kampung kelahiranku. Hari di mana sayup-sayup penduduk terdengar hampa. Di hari ini pula, membuka kancing jendela tak terlalu memaksa, tak terlalu menghardik kejam untuk sekadar membuka. Bahkan di hari ini rerasanya segala sesuatu akan terasa santai dan lebih tepatnya malas berat. Sebagai pelajar dengan penuh onggokan tugas yang selalu menghantui hari-hari biasa, aku pun terlarut dalam jurang kemalasan tadi. Terlebih, aku hampir bingung apa yang harus kulakukan hari ini. Karena bukan waktunya deadline menghadang, aku merasa tugas itu tidaklah sepenting pagi hari nan menyejukkan. Deadline tugas-tugas bak berada di ujung hari tanpa limit, limit tak hingga. Dan pagi hari seperti ini tidak mampu digantikan oleh apapun yang mahal-mahal di dunia. Pagi adalah kenikmatan yang tiada tara. Dimulai...