kurang nulis

ketika suatu hari kita jatuh tersungkur..
kita memang tak mampu nangis, bahkan tak mampu berkata-kata
entah apa yang dirasa
kadang, semangat yang memuncak, berubah menjadi jurang yang mencekam
seakan dunia ini hancur

tapi itu terlalu lebay katanya.

apa sih itu coping stress?


mungkin sebagian dari kita sudah tahu apa itu coping. namun, tak sedikit pula yang belum mengetahuinya. jadii guys.. selama kita masih hidup kita pasti akan bertumbukan dengan masalah. itu memang sudah hukum alam. kok bisa?

ibarat nih..
pohon (read : makhluk hidup)  mungkin nggak kalo pohon itu tiba-tiba berdiri?
mana mungkin..
pasti dia mengalami fase pertumbuhan dan perkembangan.
and then.. ini juga bukan mau bahas biologi hehe.
 like.. mana duluan? ayam atau telur? wkwk candaan yang masih awet sampai masa kini. eh gimana? mana duluan? yang tahu boleh lho share sini

back to pohon. pohon, asalnya dari pohon yang kecil. akarnya kecil. batangnya juga kecil. tetapi.. seiring berjalannya wkatu ia membesar. dia setiap waktu berusaha keras menembus tanah agar akarnya semakin melebar dna kokoh untuk menopang batangnya. ketika dia mau beranjak dewasa.. cobaan datang lagi. masih remaja, ia diterpa angin kecil hingga besar, hingga hampir-hampir ia mau jatuh. dedauann mulai mengering dan menguning. ya, ia hampir mati.

guys.. bukankah pohon yang sering kita lihat setiap hari itu adalah guru kita? guru yang mengajarkan nilai kehidupan. bahwa setiap yang hidup,  supaya terbukti bahwa dia hidup tentu ada usaha yang ia perjuangkan. karena, jika telah mati, maka ia tak bernapas lagi. berhenti paru-parunya menghirup udara.

begitu pula dengan kita, manusia. yang sejatinya sama dnegan makhluk hidup lainnya. walaupun memang beda antara manusia dengan hewan atau tumbuhan.

lalu, apa hubungan sedikit cerita dia tas dengan  judul postingan kali ini?


hu.um. bener bangets!
setiap orang mesti punya coping dalam hidupnya supaya dia tetap bisa survive dengan hidup ini.
kayak tumbuhan tadi, dia harus mencari solusi agar batangnya tetap berdiri walau diterpa angin kencang. caranya? ya dia berusaha memperkokoh diri. istilahnya, dia harus sok kuat.akarnya, harus berusaha keras mencari celah mana yang di dalam tanah mengandung air atau zat hara supaya ketika musim kemarau menerjang dan membuat dia kehausan, dia tetap bisa terpenuhi.
kalau menurut kamus Merriam Webster,

Definition of coping 


In psychology, coping means to invest own conscious effort, to solve personal and interpersonal problems, in order to try to master, minimize or tolerate stress and conflict

opo jal artine,,, wkwk

singkatnya, koping itu upaya seorang individu untuk menanggulangi stres.

 kesimpulannya, jadi kenapa kita kadang stres tak berujung? hingga kadang sampai gila? sampai rumahsakit djiwa? yaa karena kita belum nemu koping yang pas buat diri kita.. makanya, supaya kita bisa sruvive dengan hidup yang keras ini kita harus punya jurus bernama koping. karena bagaimanapun juga, itu adalah cara kita mentolerir diri sendiri ketika menghadapi suatu masalah. sebab, masalah dalam hidup adalah keniscayaan. mau menghindar atau ngumpet di lubang tikus pun masalah itu akan terus ada. nah.. pada akhirnya bagaimana kita tetap menulis. loh kok jadi menulis? eee iya, bisa jadi kita kurang nulis. nulis di sini bukan berarti nulis di buku diary atau di ketika 100 eksemplar buku... hmm bukan itu. menulis adalah refleksi diri.. jadi kalau stres, merasa hidup ini berat sekali, sesak dada ini, pusing kepala ini, karena kita belum tahu kalau sebenarnya kita kurang nulis, kurang merefleksikan apa yang tengah membuncah di dalam hati dan pikiran dalam kata-kata yang membuat hati dan pikiran jadi lebih lega. 


so, menulislah.
bisa jadi stresmu itu karena kurang nulis.
coba de... suatu hari nulis (merefleksikan stress dengan sesuatu yang membuat hati dan pikiran lebih lega). pasti suatu saat kamu akan senyum-senyum sendiri melihat hasil tulisanmu yang pernah kamu tulis di masa lalu. lalu, kamu akan berkata, 


ihhh.. dulu aku lucu ya. pernah mengalami fase itu. Alhamdulillah dengan adanya masalah itu kini aku makin dewasa. ternyata stressor yang sempat membuatku ingin menyerah dengan hidup ini adalah langkah utk mendewasakanku di masa kini.


ayoo rajin nulis ya, biar kalau stres segera sembuhnya. :)


 

Comments

Popular posts from this blog

Apa itu Vaginismus? Bagaimana islam memandang?

Celengan rindu

Review Film Jakarta Unfair dan opini mengenai permasalahan kemanusiaan di Indonesia