Posts

Celengan rindu

 Halo, mas. Seseorang yang akan kupanggil "mas", yang akan menemani sisa usiaku ke depan :) Mas, boleh ngga aku sedikit bercerita? Boleh ya? 😬 Huft. Capee bgt aku nungguin mas dateng menjemputku 🥲 *belum belum udah ngeluh aja wkwk Andai purnama di ujung sana bisa berbicara dan mengetahui keberadaanmu, ku titipkan pada sang purnama untuk menyampaikan rinduku. Di sini, di sebuah kota yg bersinggungan dengan ibukota, aku menghabiskan hari-hari pasca kampus. Berat. Itulah kesan yg kusematkan padanya. Bergelut dengan kepulan asap kendaraan setiap harinya, demi harga diri seorang yg bergelar sarjana dan secercah bakti pada orang tua yg telah banting tulang mencukupi biaya hidupku selama 24 tahun lamanya. Sunyi.. sepi.. hingga makanan enak nan mahal tak ada lagi rasanya, benar-benar hambar. Lambat laun satu per satu teman menjemput takdirnya dan memulai kehidupan mereka masing-masing. Mereka yang dulu berjuang bersama, kini saling melupakan karena kesibukan. Aku pun mulai linglung

coba deh, JAUHI SETAN! TUTUP CELAH MASUKNYA!!

 pernah ga sih merasa maleeeessss bgt. mau ngapa-ngapain rasanya berat bgt. tau kah kalau sikap bermalas-malasan ini bisa menjadi karakter kita? misal, malas bekerja atau mengerjakan sesuatu, maka kita oleh orang lain akan dianggap sebagai orang yang pemalas, tidak punya etos kerja yang baik, tidak bisa diandalkan dampak dari malas ini sungguh tidak baik.. dan taukah? malas itu asal mulanya dari setan. ketika kita malas melakukan pekerjaan yang bernilai kebaikan atau berbuah kebermanfaatan, bukan cuma dalam perkara ibadah deh, bahkan semua orang itu punya setan dalan dirinya, entah dia agamanya islam, kristen, konghucu, katolik, hindu, budha, semua orang dibekali bisikan bernama setan. nah setan ini punya visi misi, kenapa dia menggangu manusia, misi terbesarnya adalah membuat manusia berdosa, lalai dari mengingat siapa Tuhannya. sehingga nanti balasan di akhirat  adalah neraka, cuma itu yangd iinginkan sama mereka. nah kabar baiknya, seorang muslim itu punya yang namanya iman. ketika

sedih : rasa yang semu

hehe, Alhamdulillah kemarin tanggal 30 Juni 2020 tertakdirkan sebagai tanggal sidang skripsi ku. seneng? tentu, sudah berjuang sedemikian lama dan lelahnya, akhirnya bisa dipresentasikan. lagi lagi corona membuatku belajar, bahwa dunia bukanlah apa-apa. aku sidang, tak ada yang menyemangati kecuali teman-teman yang tau sendiri, tak ada bunga ataupun puisi wkwk, slempang jajanan juga gaada. biasanya kalo skripsi langusng foto bahagia pake hitam putih pegang bunga trus berslempang kan? aku sebenernya males foto, jadi foto hitam putih lalu tutup muka pake skripsi, selain karena panas sih hehe. jadi yaa mungkin bagi sebagian orang hal ini agak menyedihkan.. tapi yasudahlah. jadi paham arti bahagia, karena bahagia di dunia hanya sementara~ setelah sidang itu, aku malah agak sedih, dan sorenya ada temen dateng ke rumah, agak gak sedih lagi deh. nah tapi... aku jadi lupa kalau hari itu adalah deadline ngumpulin berkas sertif lomba dan exchange yang bisa dituker dengan uang. mayan banget eu

refleksi liburan corona di rumah dan sidang #1

mau sedikit cerita ah tentang lika liku hidup selama di rumah liburan karena pandemi corona ini~ awalnya aku pulang dari asrama tanggal 23 April kalau tidak salah, karena 24 April mulai pemberlakuan PSBB. setelah itu puasa ramadhan. ga nyangka, hari ini udah tanggal 1 Juli aja. jadi aku udah di rumah 2 bulan lebih, wow, amazing. pertama-tama di rumah langsung jeglek banget, shock culture lah wkwkw. ya kan tadinya tiap hari ngaji di RQI pagi kelas dari jam 3 pagi sampe jam 9 pagi. malemnya kelas dari jam 8-10 malem. shalat awal waktu terus. yah, siklus hidup yang sangat dewa sih menurutku, di mana asik beribadah dengan nyaman. cuman makannya yang agak susah, makan mie, goreng telor, dll. bagaimana keadaan ketika di rumah? well, di rumah belum ada yang rajin sholat wkwkw, akhirnya rumah yg jarang disholatin apalagi dingajiin ini awalnya membawa arus negatif ke aku. shalat telat2, berdiri tarawih rasa gakuat, ngaji malah sekarat pengen rebahan aja, ngantuk tidur. udah gitu jangan ha

Apa itu Vaginismus? Bagaimana islam memandang?

Vaginismus Vaginismus merupakan kelainan disfungsi seksual yang terjadi pada perempuan ketika melakukan hubungan seksual. Istilah vaginismus sudah muncul sejak 1861 oleh Sims, yang menyebutkan bahwa istilah tersebut untuk menjelaskan tentang sulitnya penetrasi pada vagina (Mizhari, 2018) . Kasus vaginismus termasuk kondisi yang relatif jarang terjadi. Namun, terdapat pula penelitian lain yang menunjukkan jika hal ini merupakan disfungsi psikoseksual yang paling umum terjadi pada perempuan. Meskipun sampai saat ini belum ada data prevalensi penderita vaginismus di dunia, diperkirakan angka prevalensi penderita di setting klinis sekitar 5-17% dari populasi dunia. Vaginismus terjadi ketika otot pada vagina menegang saat mendapat rangsangan sentuhan atau penetrasi penis milik pasangan. Otot pada area panggul menyempit secara tidak sadar sehingga menyebabkan penetrasi sulit dilakukan. Umumnya, kontraksi otot terjadi saat melakukan hubungan seksual. Seorang perempuan yang menderita v

Memilih pergi

Sesak di dada mulai tak tertahankan Aku pun bertanya, mengapa di dunia yang amat luas ini aku merasa sesak? Pelan.. Tapi pasti Tangisku yang menderai setiap hari Mulai lelah meneteskan air dari sumbernya, mata Buat apa kelopak mata mencembung Jika hanya ingin menghempaskan seluruh rasa di dada Meluapkan segala pikir yang tak terbendung Pagi, siang, sore, malam Aku di pembaringan Memeluk seorang makhluk berbentuk tapi mati Mendekapnya erat, menjadi pemeluk palsuku Gemetar tubuh ini kala tak sanggup menahan beban Beban yang riuh berdesakan di kepala Berharap ada seorang saja yang datang di hadapanku, lalu hanya mematung tersenyum Ia membiarkan aku berdialog dengan senyumnya Ah, ini semua hanya bualan belaka Lalu, suatu hari aku menemukan Kebahagiaan Lambat.. Aku mulai menikmati cara Allah menyayangiku Sampai suatu hari pula aku menemukan Allah membuatku terbelalak tersebab caranya menyayangiku ternyata terasa perih sekali Jam demi jam Hari demi hari Minggu

menerima takdir

tanggal berapa ini di bulan februari? 10 cuy.. time flies so fast kok judulnya gitu banget yak? hehe bukan mau membahas soal agama, lebih tentang bagaimana kita menerima takdir yang terlewat sekitar 2 bulan terakhir ini, saya merasa banyak belajar kepada seseorang. hubungan kita lumayan intens, haha. bahkan intim (?) yang jelas juga nulis ini bukan lagi seloo tapi menjadi sarana menguraikan benang ruwet di kepala. kenapa? yap, hari ini dibelajarkan lagi soal prioritas, di sepanjang jalan kepikir tentang prioritas dalam hidup, kayak curhatan ku kemarin, kenapa waktu terasa tidak lebih banyak daripada urusan yang harus diselesaikan? dalam 2 bulan ini pula, diri saya merasa ditempa, dibentur, ditampar, sampai terasa sakit dan tangis menemani hari-hari. lebay ya? ._. nulis ini sebenarnya bagian dari ketidaktahanan hati yang hampir setiap waktu bergejolak. semacam.. ini yang aku lakuin salah kan tapi kenapa masih aku lakuin? ah tapi gapapa biasa aja. di lain waktu kepikiran,