BACALAH (?)
Baca buku. Dua
kata yang kini mulai lenyap ditelan zaman. Tidak jarang, jika ada orang yang
rajin membaca buku kemudian ia dikatakan oleh orang yang lain dengan kutu buku.
Kutu buku? Belum tahu? (((tenaneee))) :o . Pasti semua orang tahu kutu, hewan
yang senantiasa menjamah suatu tempat, misalnya di rambut (itu lhoh yang Bahasa
Jawanya tuma xD read: tumo). Sedangkan kutu buku, merupakan pengibaratan bagi
orang yang senang menjamah buku, dalam artian orang ini gemar sekali membaca
buku. Bukan kutu yang bahagia bersimbiosis parasitisme menjamah buku loh yaa,
dan bukan pula orang yang bertempat tinggal di buku. Kurang jelas? Duhh -_-
cari aja di mbah google :’v
Kenapa
sih, mau ngomongin baca buku aja pake kutu segala?
Jika
kita mendengar kata kutu, pasti kita berpikir itu adalah sesuatu yang
menjijikkan atau bersifat merugikan, seperti kutu rambut dan kutu beras.
Jikalau dipikir-pikir, kutu buku juga tidak jauh-jauh sama menjijikkannya pula,
namun untuk pengertian pengibaratan di sini secara relatif tidak merugikan.
Mungkin bagi orang awam, membaca buku itu buat apa, istilahnya ngopo thok. Malez banget baca buku, baca
tulisan yang banyak sekali, hah jijik. Apalagi, zaman sekarang teknologi sudah
semakin canggih tak tertandingi, kegiatan membaca pun dapat dilakukan di
manapun dan kapanpun tanpa harus berhadapan dengan buku. Misalnya di ponsel,
kita dapat mengunduh buku pelajaran elektronik, baca manga / komik di web,
mencari referensi, dan lain-lain. Selain itu, ponsel memiliki banyak sekali keuntungan-keuntungan
yang dapat kita ambil manfaatnya, tidak perlu ribet-ribet bawa buku, baca buku
nan membosankan, lebih-lebih membeli buku yang menghabiskan uang. Sehingga,
tidak dipungkiri jika populasi pembaca buku kini mulai punah, asing, dan langka.
Nah,
di atas merupakan sekilas tentang baca buku. Di sini aku mau cerita tentang
pengalaman membaca bukuku yang absurd bangeetts.
Semangat
empat lima membacaku kini baru kusadari jika sudah tumbuh sejak SD kelas satu.
Di kelas satu, aku ingat betul ketika diajari oleh bu guruku membaca tulisan di
papan tulis berupa “Ini Budi” -- tidak jauh-jauh berbeda dengan pengalaman
teman-temanku yang awalnya juga diajari dengan kalimat itu hahaha—, menulis
huruf, dan ejaannya. Setelah mendapat pelajaran itu, aku gemar sekali
mengeja-eja tulisan yang berjalan usai tayangan sinetron di televisi, itu lho
yang biasanya berisi nama produser, sutradara, pemain, de-el-el. Suka sebel
banget saat membaca kemudian tulisan yang berjalan ke arah atas itu lenyap.
Tapi aku tidak menyerah begitu saja, aku tetap membaca tulisan-tulisan apapun,
dan tulisan usai sinetron pun tetap menjadi favoritku kala itu. Wkwk ngipithik.
Menginjak
sekitar kelas dua esde, kadang aku dibelikan ibuku susu Dancow. Susu yang
berupa bubuk itu dapat bonus buku cerita yang berwarna kuning tentang raja-raja
(hmm apa ya, aku lupa), pokoknya yang ada saudagar dan permaisurinya. Waktu itu
aku ketagihan baca buku-buku itu, pengen banget semua seri yang biasa
terpampang di cover belakang itu aku baca semua (malah gak ketagihan susunya xD)
tapi tidak kesampaian. ... tapi sekarang aku sedih binggo, buku-buku cerita
Dancow sudah hilang semua, tak satupun tersisa :’ hiks. Selain Buku Dancow,
Milo ternyata juga bonus buku. Buku Milo berwarna hijau, berisi tentang science.
Buku Milo ini, berupa komik yang punya alur cerita dibumbui pengetahuan.
Alhamdulillaah, buku Milo sampai saat ini masih ada meskipun sepertinya hanya
satu L.
Eeehhh... lupa, susu Frisian Flag atau susu Bendera yang kardusan bubuk juga
bonus buku, bukunya berwarna biru,. Buku ini berisi tentang tokoh-tokoh dunia.
Sekitar ada sepuluh seri, yang tiap serinya bercerita satu tokoh. Aku pernah
membaca tokoh Christopher Colombus (penemu dunia baru kalau nggak salah),
Wright bersaudara (penemu pesawat terbang, dua Wright ini awalnya menciptakan
pesawat sederhana yang dicoba beberapa kali tapi nggak terbang-terbang, namun
alhamdulillah karena keenggakterbangan pesawat buatan wright bersaudara, kini
kita bisa terbang menembus dunia :’) thanks mbah Wright and thanks to the other
founder)
Menginjak
kelas 5 (sepertinya) aku mulai paham dengan buku. Sesekali di SDku ada bazar
buku. Saat pelajaran di kelas, aku suka melirik-lirik si tukang bazar menata
buku yang akan dijualnya di jam istirahat. Rasanya ingin sekali segera menemui
buku-buku itu dan membelinya. Ketika bel istirahat berbunyi , aku langsung
bergegas ke meja bazar yang terletak di depan ruang UKS. Paling tidak dua buku
aku beli. Buku-buku SD yang aku beli di antaranya, Berhitung Super Cepat,
Rumus-Rumus Matematika, Buku Pintar Matematika, Atlas, Kamus IPA, Kisah-Kisah
25 Nabi, Buku Peribahasaa, RPUL, dan lain-lain. Oh ya, Aku punya kebiasaan
terselubung usai membeli buku, kebiasaan ini berlaku sampai saat ini aku SMA
kelas 12. Wkwk. Buku merupakan sesautu yang istimewa bagiku –entah mengapa--,
setelah membeli buku rasanya ingin sekali segera di buka (enggak dibaca lho
ya), rasanya pengen dilihat-lihat terus. Apalagi jika buku itu diselimuti
plastik, 10-20 langkah jalan kaki meskipun itu aku berada di jalan raya, pasti
plastiknya aku buka langsung. Karena suatu kondiisi tertentu misalnya aku
berada di dalam angkot yang banyak penumpangnya, aku harus bersabar untuk
membuka plastiknya di rumah. Tapi meskipun aku akan membukanya di rumah, pasti
buku itu aku pegang terus dan dilihat-lihat sampulnya xDD ngopotoook.. _-_
Waktu
terus berjalan.. aku duduk di bangku sekolah menengah pertama. SMP, pasti
berbeda dengan SD. Di SMPku ini memiliki sebuah ruang perpustakaan pada gedung
bangunan Belanda. Lantainya terbuat dari kayu tebal nan kuat dan di bawahnya
ada lorong, sehingga ketika kita menapakkan kaki di atasnya akan terdengar
bunyi ‘glodak-glodak’. Sedangkan di Sdku dulu, tidak memiliki perpustakaan dan
buku-buku yang dipinjamkan pada siswa biasa disimpan di lemari kelas
masing-masing. Nah, di smp ini aku berkesempatan untuk membaca-baca buku
apapun, ya meskipun perpus di sekolahku ini masih terbatas koleksi bukunya dan
bangku untuk membaca hanya ada satu deret meja panjang di tengah. Pada jam
istirahat, aku sering meluangkan waktu ke perpustakaan untuk meminjam buku,
baik buku pelajaran maupun buku fiksi. Aku paling suka membaca novel-novel
buatan anak Indonesia yaang juara tingkat nasional di tahun 2010an. Novel ini
tidak jarang menceritakan kisah-kisah yang hangat dengan kehidupan sehari-hari,
misalnya tentang ayah, liburan di desa, dan lain sebagainya. Hampir, semua
novel karangan anak Indonesia itu aku baca semua. Aku belum sempat membaca
semua karena aku harus berebut dengan teman-temanku dalam hal meminjam. Kartu
perpustakaanku pun bersaing dalam hal catatan banyak buku yang dipinjam dengan
temanku. Tanoshii desu J
Lain
smp lain sma. Aku beranjak remaja dan dewasa. Kegemaranku membaca mulai
berkembang. Aku sangat bersyukur bersekolah di SMA ini, banyuuaaakkk sekali
pengetahuan dan ilmu aku dapatkan. Smanssa, adalah sumur tempat aku menimba
ilmu. *wejyaan alay* --
perpustakaan
Di sini, aku
kenal dengan sebuah perpustakaan yang ikut mengantarkanku mengenal dunia.
Melalui buku-bukunya, kujadikan jendela yang harus benar-benar kumanfaatkan
untuk melihat luasnya dunia. Awalnya, aku masih biasa saja dengan si perpus.
Biasa, aku ke perpus yang letaknya dekat dengan kelasku (kelas x) hanya untuk
meminjam buku tahunan sebagai penunjang dalam belajar nanti. Alhamdulillah, aku
tergabung dalam olimpiade fisika di mana ini termasuk menjadi titik awalku
menjamah perpustakaan. Sebelumnya selama aku belajar di olim fisika aku tidak
berpikir sama sekali tidak terbesit untuk mencari buku olim di perpus. Setelah
ada kakak kelas meminjami buku yang ternyata buku itu dipinjam dari perpus, aku
mulai kepo dengan isi perpus. Aku berusaha mencari buku yang sama persis dengan
buku yang dipinjamkan kepada kami (anak olim), karena waktu itu mendekati
lomba, sehingga tidak mungkin kami bergantian dengan satu buku yang
dipinjamkan. Akhirnya aku menemukan. Sejak itu, aku tersadar jika ternyata
perpus smanssa indah, ia menyimpan buku-buku hebat. Karena aku anak ipa, aku
lebih sering menyelami rak ilmu-ilmu murni. Di situ aku menemukan buku-buku
yang bagus (menurutku) yang dapat dijadikan tambahan dalam belajar. Aku mulai
tahu novel-novel best seller keluaran jaman bahulak yang kondang di zamannya
tapi aku tidak tahu. Wah, ternyata ada novel laskar pelangi yang ternyata ada
sambungannya, novel kcb, ayat-ayat cinta, bukunya NH Dini, pokoknya banyak
banget buku-buku yang kertasnya udah menua jadi coklat. Hasil keseringan ke
perpus, aku jadi hafal di mana letak buku-buku. Dan kartu perpusku sering penuh
nggak bisa diisi buku lagi karena sudah full kapasitas meminjamnya yaitu 10
buku. Selain itu, aku jadi akrab sekali dengan librariannya. Perpus menjadi
tempat favoritku di smanssa J.
Mungkin kalian timbul pertanyaan, minjam buku banyak-banyak buat apa, paling di
rumah nggak dibaca. Memang. Kuakui memang begitu, tidak sepenuhnya aku baca
secara terus menerus. Tapi, jika tidak butuh dan ingin, apakah akan meminjam?
Tidak kan? Jadi aku meminjam buku yang aku butuh dan inginkan. Meskipun hanya
sekali dua kali aku membukanya pasti aku membutuhkan. Pinjamlah buku
sebanyak-banyaknya! Manfaatkan perpus yang ada! Ingatkan dengan peribahasa
“buku adalah jendela dunia” ? kamu bisa membuktikannya dengan membaca buku.
Kamu bisa tahu segala sesuatu di dunia tanpa harus ke suatu negara. Banyak
sekali benefit dari membaca buku, salah satunya (pasti) menambah ilmu. Ketika
di kelas misalnya, ada sesi tanya jawab, jika kamu pernah membaca buku bisa saja
kamu lebih tahu dari teman-temanmu.. dan kamu bisa mengajari atau membagikan
ilmu yang kamu miliki. Hasil akhirnya? Kamu menjadi untung sendiri kan J.
Beli buku
sendiri yuk
Di masa-masa
SMA ini, hasrat ingin membeli bukuku tumbuh kembali setelah sekian lama selama
smp aku jarang membeli buku. Karena desakaan butuh, aku menyisihkan uang untuk
beli buku baik pelajaran maupun bukan. Dari melihat-lihat buku di toko buku,
walau hanya membaca judulnya saja, membuatku tertarik untuk membelinya. Satu
per satu buku aku beli. Walhasil, Alhamdulillah sekarang aku punya beberapa
buku bacaan di rumah. Buku-bukuku di antaranya yaitu buku pelajaran, buku
islam, buku motivasi, fiqh, dan sebagainya. Dari buku-buku itu, semakin
membuatku sadar kalau ternyata aku masih sangat sangat bodoh sekali. Ternyata
masih banyak sekali yang belum aku ketahui. Buku juga sangat berpengaruh pada
diriku sendiri, setelah aku membaca dan tahu apa kesalahanku, aku terus
memperbaiki diri untuk bisa lebih baik. Pernah gak sih, salah beli buku? Tentu
pernah :’). kata orang di Indonesia buku itu diplastiki, jadi yang beli gak tau
isinya, trus males beli. Ketika kelas x aku pengen punya buku bahasa Arab, aku
pengen bisa bahasa arab. Sepulang sekolah aku membeli buku di sebuah toko buku
di pusat kota. Yah, ternyata, buku yang aku beli adalah buku metode untuk mengajari
permainan dengan bahasa arab -_-. Bukunya jadi sia-sia, dan harganya lumayan
mahal. Itulah aku, belum berpengalaman emmbeli buku. Mau dijual ke loakan
rasanya sayang.. mungkin aja nanti kalau sudah besar aku menjadi pengajar
bahasa Arab handaal dengan metode permaiann*aamiin* ckckck. Nah sekarang,
gimana kalau nggak punya uang untuk membeli buku? Tenang, Allah telah menagtur
rezeki hambaNya xD. Bagi pelajar, pasti kalian punya uang saku, uang saku itu
kalian sisihkan sedikit demi sedikit kan lama-lama jadi bukit J *sejak kapan duit jadi
bukit -_- . ‘buku harganya mahal?’ Masa sih? Tenang dongg, beli buku nggak
harus di toko buku. Kita bisa membeli buku di bazar buku yang biasanya buka
lapak di halaman perpustakaan atau di loakan yang menjual buku-buku bekas. Loakan?
Iya, jangan meremehkan loak’an loh yaa.. meskipun buku bekas, yang namanya
buku, ilmunya nggak pernah bekas kok, ilmu tetap bermanfaat sepanjang masa. Di loakan
kita bisa mendapatkan buku dengan harga yang relatif murah, apalagi jika kita
pandai dalam memilah buku, keuntungan akan berpihak pada kita deh J
Blog
Hayooo.. ada
nggak yang nggak tahu blog? Jangan sampai nggak tahu, bisa-bisa dibilang kudet
nanti xD. Yang kamu baca ini kan ya sebuah blog bro.. ;) . blog biasanya
digunakan untuk mengepost sesuatu, seperti ini, cerita, foto-foto bisa, informasi,
materi pelajaran, dan hal bermanfaat lainnya. Kalau aku mulai mengenal blog sejak
smp kelas ix, karena pada waktu itu aku baru diajari membuat sebuah blog dan
inilah blognya. Aku jarang menulis sesuatu di blog, karena aku belum bisa
membuat cerita yang layak dibaca :’*sedihbgt*. Lagi-lagi, masa SMA membuatku
mengenal dunia lebih dalam lagi. Aku menccoba kepo dengan blog-blog kakak kelas
kemudian aku baca. Ternyata tulisan-tulisan mereka bagus-bagus, di dalamnya
berisi cerita-cerita pribadi mereka. Dari blog itu, pengetahuanku semakin
bertambah, aku jadi semakin tahu apapun dan orang-orang tertentu. Pun aku jadi
mencari tahu bagaimana menghias blog biar cantik hehehe.. dengan membaca
blog-blog dari orang-orang aku menjadi terilhami untuk menulis postingan yaaa
meskipun masih nggak jelas. Teman-teman yang membaca Alhamdulillah memberikan
respon postif thd postinganku yang ecek-ecek itu. Aku masih harus belajar
banyak biar bisa menulis blog yang baik dan memberikan pengaruh yang baik pula
pada orang yang membaccanya. Membaca blog menjadi salah satu hobiku di saat aku
suwung dan malas membaca buku atau tidak membawa buku bacaan saat bepergian. Alhamdulillah..
aku mengenal (red:tau) orang-orang yang menginspirasi dan tahu blog pribadinya.
Aku pergunakan kesempatan untuk membaca blognya, dan itu sangat menginpirasi
sekali. Kegemaranku membaca blog mahasiswa di sebuah universitas, karna yang
kutahu ndelalahe blognya itu. Blog mahasiswa
lebih menarik *bukan berarti yang lain tidak* sebab diksinya yang diguankan
cukup berpengalaman dan dikemas dalam susunan yang apik. Sambil menyelam minum
air. Selain memperhatikan kata-kata dan ceritanya, lumayan lah.. sambil
menambah pengetahuan tentang univ tersebut jika mereka bercerita berkaitan
dengan univnya wkwkwk (((modusss))) *ups xD.
Uraian di
atas, merupakan objek yang menjadi sumber bacaanku dan sedikit cerita tentang
alur mengapa gemar membaca. Ada banyak yang menjadi sumber bacaan, tapi itulah
yang lebih sering aku singgahi. Ayo kawan! Semangat membaca cintaaah :***. Aku pernah
membaca kawan, dahulu ada tokoh yang suka beli buku, dia lebih memilih
menyisihkan uangnya untuk membeli buku ketimbang membeli baju atau makan. Better buy than borrow ;). Tahu nggak
sih? Indonesia emnajdi negara dengan penduduknya yang malas membaca. Lihat aja
di Negara Sakura, di halte pun orang orang memperguankan waktu sebaik mungkin
untuk membaca. Membaca pun nggak harus buku. Membaca status fb pun kalau
bermanfaat itu juga positif J.
Siapa tahu dengan banyak membaca, kamu bisa jadi penulis lho, karena kebanyakan
menulis itu juga buah dari banyak-banyak membaca. Dan bisa juga, mengantarkanmu
pada gerbang kesuksesan :)
Berikut manfaat
membaca :
1.
Menghilangkan kecemasan dan kegundahan
2.
Supaya tidak bodoh
3.
Supaya tidak berteman dengan orang bodoh dan
pemalas
4.
Menegmbangkan kemahairan bertutur kata
5.
Mengembangkan pemikiran dan cara berpikir
6.
Menambah pengetahuan dan, melatih daya ingat dan
pemahaman
7.
Mengambil manfaat dri pengalaamn orang lain
8. Mengembangakn kemampuan mengolah informasi dan
ilmu pengetahuan, dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari
9.
Membantu menyegarkan pikiran dan mengisi waktu
luang
10.
Menguasai banyak kosa kata, kalimat, dan isi
bacaan
Sumber : Buku Tunjukkan Dirimu!
Itulah sedikit
manfaat membaca dan sharing dariku. Semoga bermanfaat ;), maaf jika ada typo
*lelaaah* huft. Keep spirit readers!
Comments