Futur belajar..

Futur.
Kalau aku pernah baca, futur itu berarti lemah iman. Kondisi di mana iman kita posisinya lagi di bawah atau kalau dalam grafik, dia yang tadinya di atas tibatiba menurun.

Sebagai manusia biasa, semua orang pasti pernah mengalami fase ini dalam kehidupannya. Seorang ustadz pun aku yakin pasti beliao pernah futur.

Ya mungkin karena manusia punya sifat fitrah berupa lupa. Jadi ga setiap waktu dia inget kalau Allah itu Maha Melihat, Maha Mendengar. Bayangin kalau kita ga punya "lupa". Hal hal remeh temeh bisajadi kita inget teruss, temen punya salah ingeeet terus, jadinya ga segera move on ke keadaan yang lebih baik. Ngeri kan?

Well. Futur itu tenryata bukan perkara amalan ibadah saja. Sebab iman ini slalu mneyertai dalam setiap aspek kehidupan kita. Futur dalam belajar misalnya.

Haha langsung aja..
Jadi, akhir2 ini aku sedang merasa futur dalam belajar gengs. Gatau kenapa dan apa yang salah. Tapi dari sini kemudiann aku perbanyak instropeksi diri. Mengkaji dan mendiagnosis penyakit mematikan ini. Ya gimana ga mematikan..kalau kita kehilangan semangat belajar it means kita menyerah pada musuh. Kita memilih mundur dalam peperangan. Inget kan, cara kita mengisi kemerdekaannini? Kalau dulu zamannya embah embah kita, mereka berjuangnya melawan penjajah beneran. Angkat senjata. Bahkan sampainberdarah2 dan tewas.

Betapa ngerinya negeri ini kalau penduduknya malas belajar. Kita jadi bangsa yang bodoh. Kita seakan mengulang sejarah lagi. Kita nanti mudah dibodohi dan dijajah oleh musuh.
Kejauhan ya?

Yaaw ibaratnya nih, aku mahasiswa keperawatan. Rasanya lagi maleees bgt belajar. Mungkinnkita nggak ngerasaain efeknya sekarang.. Di kemudian hari mungkin. . Misalnya kita jadi bingung gimana merawat pasien, mendiagnosis pasein, pun melakukan tindakannyang tepatnya tidaj sesuai prosedur. Apa akibatnya? Fatal.. Apalagi kalau pasien itu orang Indo, kerabat sendiri,  ataupun keluarga sendiri.. Ini semuabterjadi karena kelalaian kita di masa lalu sewaktu belaajr, belajarnya gak serius.

Comments

Popular posts from this blog

Celengan rindu

Apa itu Vaginismus? Bagaimana islam memandang?

refleksi liburan corona di rumah dan sidang #1