juu hassai


Tidak sunyi-sunyi amat ah ..
Ada suara dentuman jam weker
Anak ayam yang piyak-piyek yang nampaknya kehilangan jejak induknya
Dan suara keheningan malam tengah malam
Tapi.. ada yang lebih menyeramkan, suaranya dahsyat kerasnya, melebihi suara lapisan bumi yang akan belah menjadi dua, ada, ada yang sangat dahsyat..
Suara hati, suasana hati
Malam ini, saat ini juga, gludhug senantiasa menggema. Ia menemaniku. Bahkan ia tahu perasaanku, melebihi aku. Nah, seperti itulah cara penanda akan turunnya hujan menemaniku, mendengarkan curahan hatiku, menghiasi malamku, itulah ekspresinya, gludhug yang bertubi-tubi, ia membuatku semakin mengerti, ... dia sang gludhuglah yang paling mengerti sekaligus paham akan isi hati ini.
Terima kasih gludhug, kau telah melenyapkan teriakan keras retaknya sisi-sisi hatiku. Terima kasih sekali, lewat dirimu, aku tersadar, Allah Yang Maha Kuasa lebih dari sekadar mengerti apa-apa tentang hamba-Nya.
Mungkin inilah hadiah terbaik yang datang dari-Nya. Hadiah ter- ter- ter- ..
Ketika anugerah-Nya singgah dan menetap, aku membiarkan..
Tapi kini, tepat di hari ini, sebuah hadiah datang dari-Nya. Sangat mengguncang.
Bahkan, sebenarnya aku masih kurang mengerti, apa maksudnya.
Hal yang paling tepat adalah, tak usah menggubris hal-hal semacam itu, tak usah risau, tak usah gundah, tak usah khawatir, persoalan itu sangat mudah bagiNya
Peringatan besar yang datang tiba-tiba, menghilang pun tiba-tiba, gludhug tadi kini telah meninggalkan aku, sendirian, sepi menghirup sunyi ..
Rintik hujan yang sedikit menyegarkan tanaman, kini telah pergi, entah kemana..
Oh, aku paham maksudnya, segera tinggalkan!
Hari semakin berlalu, kematian pun semakin mendekat, tepat sudah satu tahun berkurangnya jatahku itu..
Kembali padaNya! Katanya .. Bangunlah! Katanya.. berkaryalah! Katanya..
Bekerja keraslah untuk mimpi-mimpimu, hadapi segala tantangan, rintangan, hambatan, hadapi!
Termasuk bait-bait kesedihan beberapa detik yang lalu, syair-syair malas kemarin-kemarin, nyanyian waktu yang terdengar merdu semakin lekas meninggalkanku, puisi-puisi tentang kosongnya waktu dengan sia-sia, .. masih banyak lagi
Hm.. sudah, terlalu spesial dengan kado indah dariNya ...
Terlalu banyak kado-kado indah dariNya yang kuabaikan, tidak kuanggap spesial, belum kusyukuri dengan sepenuh hati, padahal setiap waktu Allah memberikan kado, lebih dari kado, nikmat, lebih dari nikmat, sungguh ...
hembusan nafasku
kembang-kempis paru-paruku
gerak-gerik kaki tanganku
penglihatanku
pendengaranku
jiwaku
otakku
pencernaanku
syaraf-syarafku
tulangku
kulitku
lidahku
gigiku
darahku
hatiku
Ya Allah .. betapapun aku tak sanggup memenakan nikmat-nikmat yang begitu banyak yang telah Engkau berikan
Adalah nikmat-Mu
Alkhamdulillah .. juu hassai
Semoga berkah

Saturday | 02/01/16

Comments

Popular posts from this blog

Celengan rindu

Apa itu Vaginismus? Bagaimana islam memandang?

refleksi liburan corona di rumah dan sidang #1