jam karet



Pernahkah penunjuk waktu menjemput ajalnya?
Pernahkah jam-jam dinding berhenti sejenak dalam mengoperasikan jarum-jarumnya untuk istirahat? (kecuali baterai habis atau rusak)
Apakah suara detikan jam-jam itu kurang keras?
Dan apakah pergantian siang dan malam itu sempat tertunda seperseribu sekon pun?
Mungkin waktulah sekeras-kerasnya peringatan bagi manusia. Betapa tidak. Waktu tidak pernah berbalik mundur. Sekalipun telah maju, mustahil akan bisa ditarik kembali. Kejam memang.
Inilah Indonesia, negara dengan jam terunik : jam karet. Sebagian besar masyarakat Indonesia menganut jam karet ini, namun banyak juga yang memiliki jam sungguhan. Waktu itu kadang terasa tidak berguna, kadang pula terasa ‘kurang waktu’ untuk melakukan aktivitas. Kebiasaan mengulur waktu, bukan hal yang perlu dikesiapkan. Sudah biasa, katanya. Tidak usah kaget dengan kebiasaan tunggu-menunggu. Sudah biasa. Sang penunggu jiwanya sudah damai, hatinya seluas samudera, otaknya sudah sedemikian rupa,mungkin begitu ..

Comments

Popular posts from this blog

Celengan rindu

Apa itu Vaginismus? Bagaimana islam memandang?

refleksi liburan corona di rumah dan sidang #1